Mencengangkan, Pria Bertarung lalu Tewaskan Singa yang Menerkamnya

Mountain lion attacks in North America are very rare. File image - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Seorang pria yang sedang berolah raga lari di kawasan suaka marga satwa di pegunungan Colorado, Amerika Serikat, membunuh seekor singa gunung yang menerkamnya dari belakang.

Pihak pengelola Taman Nasional dan Suaka Marga Satwa Colorado (CPW) mengatakan pria itu menderita luka serius setelah digigit wajah dan pergelangan tangannya.

Pria tersebut, yang belum diketahui jati dirinya, sempat menoleh ke belakang setelah mendengar auman singa, bertepatan saat hewan buas itu menerjangnya, kata aparat.

Singa itu kemudian mati lemas akibat tercekik, kata salah-seorang pejabat taman marga satwa di negara bagian itu.

Serangan itu terjadi pada Senin sore di lintasan West Ridge di kawasan pegunungan Horsetooth Mountain di dekat kota Fort Collins, yang letaknya sekitar 106 km dari Denver.

Pernyataan resmi menyebutkan pelari tersebut sedang berlari di jalan setapak saat "mendengar suara di belakangnya dan diserang oleh singa gunung ketika dia berbalik untuk mengetahui sumber suara."

"Singa itu menerjang sang pelari, menggigit wajah dan pergelangan tangannya. Dia mampu bertarung dan membebaskan diri dari gigitan singa, sebelum membunuhnya untuk membela diri."

Setelah membunuh singa itu, pria itu meninggalkan lokasi kejadian dan berusaha meminta pertolongan.

Dalam pernyataan resmi, para pejabat menggambarkan luka di wajah, pergelangan tangan, lengan, kaki, serta punggungnya, sebagai "serius, tetapi tidak sampai mengancam jiwanya".

Otoritas suaka marga satwa kemudian menemukan singa itu tewas. Singa itu digambarkan berkelamin jantan, masih berusia muda, serta memiliki berat badan 36 kg.

"Pelari itu melakukan segala upaya agar tetap hidup," kata Mark Leslie, pimpinan bagian timur laut Taman Nasional dan Suaka Marga Satwa Colorado CP, tanpa menjelaskan bagaimana persisnya sang pelari membunuh binatang itu.

"Jika kamu diserang singa, kamu harus melakukan apa saja dengan kekuatanmu untuk melawan, ya, seperti yang dilakukan pria ini," jelasnya.

Cougar, yang dikenal pula sebagai singa gunung, merupakan anggota keluarga kucing liar. Mereka tinggal di semua kawasan benua Amerika, mulai wilayah British Columbia hingga Argentina.

Serangan singa gunung di Amerika Utara sangat jarang terjadi, kata pimpinan suaka marga satwa. Data CPW menyebutkan, dalam seabad lebih, kurang dari selusin orang terbunuh akibat serangan Cougar.

Dalam kasus tertentu, serangan sering melibatkan singa yang sakit atau kelaparan, yang biasanya sulit dipahami dan cenderung menghindari manusia.

Bagaimanapun, singa gunung yang tewas akibat cekikan pelari itu telah dibawa ke laboratorium terdekat untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem.

Jika Anda pernah melihat singa atau sejenisnya, pihak berwenang mengatakan agar tidak usah berlari, karena hal itu dapat memicu refleks berburu sang singa.

"Berlari bisa merangsang insting singa untuk mengejar dan menyerang," kata pihak pengelola taman nasional itu.

Sebaliknya, orang itu harus berdiri kukuh dan berusaha untuk terlihat lebih besar, dan apabila diserang, serang balik dengan menggunakan senjata apa pun.

"Apa yang harus Anda lakukan adalah meyakinkan singa bahwa Anda bukan mangsa dan bahwa Anda sebenarnya bisa membahayakan singa," demikian pernyataan resmi pengelola taman suaka marga satwa di pegunungan Colorado, AS.

"Orang-orang yang melakukan serangan balik biasanya menggunakan batu, tongkat, topi atau jaket, alat berkebun atau dengan tangan kosong, dan itu berhasil," jelas mereka, seraya menambahkan bahwa area sensitif seperti mata harus menjadi sasaran pertama.

Pada Mei lalu, seorang pengendara sepeda terbunuh dan yang lain terluka oleh apa yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai cougar "kurus" di negara bagian Washington.

Pada September 2018, seorang pejalan kaki di Oregon ditemukan tewas, yang menurut pejabat terkait, dicurigai merupakan kematian pertama di negara bagian tersebut yang disebabkan oleh singa gunung liar.