Lempar Puding ke Polisi Filipina, Pelajar RRC Terancam Dideportasi

Foto Zhang Jiale usai melempar puding kedelai ke arah polisi di stasiun MRT di Manila yang viral. - MANDALUYONG POLICE/FACEBOOK
Sumber :
  • bbc

Seorang pelajar Cina yang melemparkan secangkir puding kedelai ke arah polisi telah didakwa melakukan serangan langsung, melanggar ketertiban umum, dan menunjukkan kekesalan yang merugikan orang lain.

Zhang Jiale berada di stasiun kereta api di Manila, Filipina ketika dia dihentikan dan diberitahu bahwa dia harus menghabiskan makanan penutupnya sebelum dia memasuki stasiun.

Namun dia menanggapinya dengan melemparkan puding tersebut ke arah petugas tersebut. Dia kemudian ditahan.

Atas perbuatannya, Zhang terancam dideportasi dan masuk daftar hitam dari pemerintah Filipina.

`Suasana hati sedang buruk `

Insiden itu terjadi pada 9 Februari di Metro Rail Transit (MRT) di ibukota Filipina, Manila.

Perempuan berusia 23 tahun ini adalah mahasiswa desain mode di sebuah perguruan tinggi di Filipina.

Menurut media setempat, dia dihentikan oleh anggota polisi William Cristobal ketika hendak masuk ke stasiun MRT di Manila, ketika dia memegang secangkir "taho" - makanan penutup puding kedelai.

Minuman dalam botol, air dan zat cair memang dilarang dibawa ke dalam stasiun MRT di Manila.

Saat itu, Cristobal mengatakan kepadanya bahwa dia harus menghabiskan makanannya atau membuangnya sebelum dia memasuki peron stasiun.

Dia malah melemparkan taho ke arah petugas dan berbalik untuk meninggalkan tempat itu, tetapi dicegat petugas keamanan, demikan laporan situs berita

Zhang kemudian didakwa oleh Kejaksaan Kota Mandaluyong melakukan serangan langsung, tidak mentaati aturan, serta menunjukkan kekesalan yang tidak pada tempatnya.

Kepolisian Kota Mandaluyong mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat mengomentari sanksi hukum apa yang akan diterima Zhang jika dinyatakan bersalah.

Dia sempat dibebaskan setelah mendapatkan jaminan, namun kemudian ditahan lagi oleh Kantor Imigrasi dengan tuduhan terpisah, yaitu karena melanggar undang-undang imigrasi. Saat ini dia tetap ditahan di Manila.

"Insiden ini menunjukkan bahwa dia tidak menghormati pada aparat berwenang, dan pada gilirannya menunjukkan rasa tidak hormatnya pada negara," kata juru bicara Kantor Imigrasi, Dana Krizia Sandoval dalam .

Sandoval mengatakan Zhang kemungkinan akan dideportasi dan akhirnya masuk dalam daftar hitam pemerintah Filipina, seraya menambahkan proses pengadilannya akan berjalan "independen".

"Jika ditemukan ada pelanggaran imigrasi, dia dapat dideportasi, tapi kami menunggu proses peradilannya," jelasnya.

Setelah insiden tersebut, Zhang meminta maaf atas perilakunya.

"Suasana hati saya sedang buruk dan saya tidak bisa mengendalikan emosi. Saya benar-benar mengakui kesalahan yang saya buat," katanya dalam wawancara dengan GMA News.

"Saya benar-benar minta maaf. Saya benar-benar bertanya apakah ada kemungkinan buat saya untuk memiliki kesempatan kedua ... Saya sangat suka Filipina ... (dan) mencintai orang Filipina."