Pendeta Oscar Surjadi Bicara Soal Tudingan Jelekkan Indonesia di AS

Oscar Surjadi dalam wawancara dengan Voice of America Indonesia (VOA Indonesia).
Sumber :
  • voaindonesia

VIVA – Pendeta Oscar Surjadi angkat bicara soal kontroversi pidatonya di depan demonstran George Floyd di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa pernyataannya itu tidak bermaksud menjelekkan maupun menyinggung Indonesia.

"Kalau mereka melihat keseluruhan videonya, mereka melihat dari awal dan akhir, saya itu sebenarnya tidak menjelekkan Indonesia," kata Oscar Surjadi dalam wawancara dengan Voice of America Indonesia (VOA Indonesia), yang diunggah di akun Instagram @voaindonesia.

Pernyataan Oscar Surjadi menuai pro dan kontra di media sosial, karena dianggap telah menyinggung Indonesia saat demo Black Live Matters di Pioneer Square, kota Portland.

Dalam orasi tersebut, Surjadi memberikan semangat kepada para demonstran. Namun pernyataannya juga dianggap menyinggung, setelah menyebut pernah mengalami diskriminasi saat tinggal di Indonesia.

"Saya ingin mengajak demonstran untuk mempunyai sikap protes yang elegan. Saya mengatakan bahwa apa yg Anda alami, saya pernah alami, tetapi itu dulu. Tapi mari yuk, kita bikin sesuatu yang elegan, yang damai. Suara kita dikemukakan, tapi jangan sampai merusak. Itu intinya saya," ujar pastor tersebut.

Dalam video klarifikasinya, Oscar juga mengatakan diskriminasi dan prasangka buruk itu terjadi di mana-mana. Dia mengaku saat tinggal di Indonesia, dia pernah mengalami diskriminasi, namun bukan dari negara melainkan dari oknum tertentu.

"Tapi kita tidak usah lihat ke belakang, tapi pengalaman pribadi kita sama yang di belakang, rasanya berbekas di tempat (hati) kita. Tapi kalau kita bisa berdoa sama Tuhan, maka Tuhan bisa mengubah luka itu dan kita bisa menjadi agen perdamaian," ujarnya.  

Oscar Surjadi merupakan warga Indonesia yang tinggal di AS dan kini memimpin jemaat di Portland City Blessing Church sejak tahun 1998. Pria kelahiran Jakarta itu telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 1987, namun sempat tinggal di Singapura kemudian pindah ke Amerika Serikat.

Baca juga: Viral Video Pastor WNI Dituding Jelekkan Indonesia di AS