Tes Terbaru COVID-19 Beri Hasil Hitungan Menit, Kata WHO

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sebuah tes yang dapat mendiagnosis Covid-19 dalam hitungan menit akan secara dramatis memperluas deteksi kasus di negara-negara pendapatan menengah dan rendah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Reuters
Pekerja kesehatan di India sedang melakukan survei terkait Covid-19, dari pintu ke pintu.

Tes seharga US$5 atau sekitar Rp70.000 ini dinilai akan memperbaiki kemampuan negara-negara miskin untuk melacak Covid-19, mengingat negara-negara tersebut kekurangan petugas layanan kesehatan dan laboratorium.

Dalam sebuah kesepakatan dengan pihak pembuat tes, sebanyak 120 juta unit tes akan diproduksi selama enam bulan.

Pejabat WHO menyebutnya sebagai pencapaian besar dalam penanganan Covid-19.

Jarak waktu yang panjang antara menjalani tes dan mendapatkan hasilnya, telah menghambat upaya banyak negara untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Di sejumlah negara dengan tingkat penularan tinggi, termasuk India dan Meksiko, para ahli mengatakan jumlah tes yang rendah telah mengaburkan penyebaran aktual wabah Covid-19.

"Tes baru yang mudah dibawa dan mudah digunakan" ini akan memberi hasil dalam 15-30 menit, bukan lagi hitungan jam atau hari, kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam siaran persnya, Senin (28/09).

Produsen obat Abbott dan SD Biosensor sudah setuju dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memproduksi 120 juta unit tes, kata Dr Tedros.

Kesepakatan ini akan menjangkau 133 negara, termasuk banyak negara di Amerika Latin yang terpukul karena pandemi dalam hal tingkat kematian dan penularan.

"Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas tes mereka, terutama di kawasan dengan tingkat transmisi yang tinggi," tambah Dr Tedros.

"Ini akan membuat perluasan tes, khususnya di daerah yang sulit terjangkau, yang tak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga kesehatan yang cukup terlatih untuk mengoperasikan tes," katanya.

Apa perkembangan utama yang terbaru?

  • Pembatasan baru diumumkan di Belanda, ketika menteri kesehatan mengatakan pihak berwenang saat ini berjuang untuk mengendalikan virus. Aturan baru ini melarang tiga tamu dewasa di dalam satu rumah; bar dan restoran harus tutup pukul 22:00; dan jam belanja akan diatur bagi orang yang berisiko atau rentan.
  • Di negara Eropa lainnya, aturan baru berlaku lebih ketat. Satu juta penduduk di Madrid tidak diizinkan untuk meninggalkan area permukiman mereka kecuali untuk pergi ke sekolah atau kantor. Kemudian taman terbuka akan ditutup. Di 12 area di Prancis, termasuk Paris, bar harus ditutup antara pukul 20;00 - 06:00 dan di Brussel, kafe dan bar harus tutup pukul 23:00.
  • Sebuah penyelidikan menunjukkan sistem karantina hotel di Victoria, Australia, bertanggung jawab atas kematian 768 orang dan penularan pada 18.418 orang. Penyelidikan ini juga mengatakan bahwa skema yang dimulai 29 Maret dan dirancang untuk melindungi penduduk dari penyebaran virus, telah "disusun secara tergesa-gesa" dalam waktu kurang dari dua hari.
  • Jumlah kasus Covid-19 di India menembus enam juta kasus - dan para ahli mengatakan situasinya kemungkinan akan makin buruk karena adanya musim perayaan, khususnya pada perayaan Diwali, saat orang-orang akan pergi keluar untuk berbelanja.
  • Tempat-tempat minum akan diizinkan kembali dibuka di Kenya pada Selasa, enam bulan setelah mereka ditutup untuk mengendalikan virus corona. Tapi Presiden Uhuru Kenyatta memperpanjang kebijakan jam malam selama 60 hari, dan sekolah-sekolah tetap ditutup.
  • Para pelapor kasus kesehatan di kota China, Beijing, akan menerima perlindungan yang lebih besar di bawah undang-undang baru yang disahkan pada hari Minggu. Kebijakan baru ini menyusul kasus Dr Li Wenliang yang terkenal, seorang dokter mata di Kota Wuhan yang melaporkan keberadaan virus untuk pertama kali muncul akhir tahun 2019.
EPA
Tempat minum di Paris dan 11 wilayah lainnya di Prancis harus ditutup pukul 22:00, dalam aturan baru protokol kesehatan Covid-19
  • Ada kekhawatiran pada peningkatan kasus terjadi pada musim gugur di Amerika Serikat, setelah penularan bertambah di 21 negara bagian, menurut analisis dari data Johns Hopkins University yang disiarkan CNN. Negara-negara bagian itu hampir setengah dari Amerika Serikat, dan jumlah kasus pada akhir pekan lalu melonjak hingga 10% dibandingkan minggu sebelumnya. AS melaporkan lebih dari tujuh juta orang terkonfirmasi virus corona dan angka kematian mencapai 200.000 pada pekan lalu.
  • Pertemuan negara-negara G20 pada November nanti secara virtual membahas perkembangan Covid-19, menurut pengumuman dari otoritas Arab Saudi, yang menjadi pemimpin dari konfErensi tingkat tinggi ini.