Kisah Pemuda Keturunan Bali Tembus Final The Voice of Germany 2020

privat
Sumber :
  • dw

Salah satu finalis ajang pemilihan bakat bernyanyi The Voice of Germany tahun ini bernama Tosari Udayana. Pemuda keturunan Bali berusia 19 tahun ini memiliki nama lengkap Anak Agung Made Candra Tosari Konstantin Udayana, tapi biasa disapa Tosi. Hal ini sangat membanggakan Indonesia, setelah kemenangan gemilang Claudia Emmanuela Santoso di ajang The Voice of Germany 2019.

Pada babak Blind Audition, ia membawakan lagu "You Say" dari Lauren Digle. Saat Tosari bernyanyi, hanya satu juri yang menekan tombol dan kursi juri pun berputar yang menandakan juri menyukai suaranya dan siap menjadi timnya. Di ajang The Voice of Germany, Tosi bergabung dengan tim Mark Forster, juri sekaligus penyanyi dan penulis lagu Jerman papan atas. Mark Forster sebagai mentor menuliskan lagu yang dibawakan Tosari dengan judul "Right Here".

Di babak Battle, dengan lagu "Savage Love" dari Jawash 685, ia berhasil mengungguli lawannya, Michael Caliman. Sementara di babak Sing Off, Tosari membawakan "Intention" dari Justin Bieber feat. Quavo yang membuatnya tembus ke babak semifinal.

Minggu, 13 Desember lalu, Tosari mendapat tiket masuk babak final The Voice of Germany. Ia memenangkan suara 55,6 persen lewat pengumpulan suara SMS. Saat itu ia berlaga dengan salah satu kontestan yang juga keturunan Asia, Sion Jung. Tosari unggul setelah membawakan lagu N-Sync "It's gonna be me". Babak semifinal tersebut disiarkan secara langsung oleh kanal televisi Jerman, SAT 1.

Di babak final The Voice Germany 2020, Tosari akan berlaga dengan empat finalis lain, yaitu Mael dan Jonas (Tim Nico Santos), Oliver Henrich (Tim Stefanie dan Yvonne), Paula Dalla Corte (Tim SamuRea) dan Alessandro (dari grup Come Back Stage, bersama pelatih Michael Schulte).

Babak final akan disiarkan langsung oleh SAT 1 pada Minggu (20/12). Pemenang akan ditentukan lewat perolehan SMS dari 3 negara di mana program ini disiarkan yaitu Jerman, Swiss, Austria.

Bakat seni dari kakek buyut

Lahir dan besar di Hannover, Jerman, Tosari Udayana adalah pemegang paspor Republik Indonesia. Ayahnya, Andreyasa Udayana, adalah seorang dokter spesialis yang juga bekerja di kota Hannover.

Bakat seni Tosari tampaknya didapat dari kakek buyutnya, A.A. Pandji Tisna, pujangga baru sastra Indonesia yang juga keturunan Raja Buleleng. Karya A.A. Pandji Tisna yang terkenal adalah "Sukreni Gadis Bali" dan "I Swasta: Setahun di Bedahulu".

Kepada DW Indonesia, Andreyasa Udayana sempat berkisah tentang tradisi mereka berlibur ke rumah keluarga di Bali setiap tahun, tepatnya ke Puri Singaraja di Lovina, Buleleng. "Kami juga selalu ziarah ke makam leluhur, A.A. Pandji Tisna, di Kaliasem Pacung, Tabanan," ujar Andreyasa.

Sebagai ayah, Andreyasa bercerita tentang bakat musik Tosari. "Sejak kecil saya tanamkan pada anak-anak saya untuk menguasai satu instrumen musik dan satu cabang olahraga. Tosari dapat memainkan piano, biola dan gitar. Di sela-sela kegiatannya, ia juga menyempatkan kursus menyanyi."

Saat menjelang final, Tosari berada di Berlin. Jadwal latihannya amat padat. Di sela-sela jam istirahat dan antrian wawancara dengan media Jerman, ia hanya punya waktu 10 menit untuk wawancara dengan DW Indonesia lewat skype.

Tosari mengatakan bahwa ia senang sekali sudah mencapai babak final. Berada dalam tim Mark Forster, ia merasa tertantang tetapi santai. "Kami para finalis tidak merasa saling berkompetisi, kami berteman dan banyak bercanda, walaupun jadwal latihan sangat padat."

Berlaga di tengah masa lockdown

Selepas The Voice nantinya, Tosari ingin meneruskan aktivitas di dunia musik. "Saya ingin suatu hari menulis lagu sendiri," ujarnya. Tosari ingin melanjutkan studi, mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter. Ia baru menyelesaikan abiturnya tahun lalu dari sekolah internasional di Hannover.

Shawn Mendez adalah salah satu penyani favorit Tosari, di antara banyak penyanyi pop yang ia gemari. Ia juga gemar main sepak bola dan FC Barcelona adalah klub favoritnya. Ia mengaku tidak terlalu menyukai klub-klub bola Jerman. Ia pun mengikuti berbagai klub bola lain di belahan dunia lain "Saya punya T-shirt Bali United."

Dengan kondisi lockdown yang masih diberlakukan di Jerman, Tosari tidak dapat didampingi keluarganya dalam berlaga di babak final di Berlin. "Dengan kondisi lockdown seperti ini, kru The Voice akan mencetak foto ayah, adik-adik dan keluarga saya seukuran asli dan menempatkan di kursi kursi paling depan. Mereka akan menonton langsung lewat televisi." (ae)