Utang Menggunung, Presiden Zambia Pusing Ditagih Kreditur

Presiden Zambia Hakainde Hichilema (tengah) bersama pasukannya
Sumber :
  • Twitter@HHichilema

VIVA – Presiden Zambia Hakainde Hichilema meyakinkan kreditur bahwa utang negaranya akan segera dibayar. Sebelumnya, Hichilema yang baru menjabat Presiden dikejutkan dengan utang negara yang membengkak, kas negara kosong, negara di ambang kebangkrutan.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pekan ini, beban utang negara di Afrika selatan lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Obligasi negara menguat. Presiden Zambia yang baru terpilih itu pun meyakinkan para kreditur bahwa dia akan segera membayar utang-utang negara.

"Kreditur ke Zambia tidak perlu khawatir tentang posisi keuangan kami saat ini. Kami akan sampai pada solusi yang bersahabat dan saling menguntungkan untuk utang kami. Kami akan terlibat secara transparan dan dengan itikad baik. Seperti yang dikatakan pemuda Zambia, 'Bally akan membayar'," tulis Hichilema dalam akun Twitternya dikutip Jumat 3 September 2021.

Hichilema yang mengalahkan Edgar Lungu dalam pemilihan bulan lalu, perlu merundingkan persyaratan baru dengan pemberi pinjaman eksternal setelah Zambia menjadi negara di Afrika petama yang mengalami kebangkrut di era pandemi sejak 10 bulan lalu. 

Menggunakan julukan 'Bally' -- bahasa gaul lokal untuk sebutan ayah -- presiden baru itu berjanji akan membayar.
  
Pertama, Zambia perlu mengamankan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional yang akan menjadi dasar pembicaraan dengan kreditur yang berkisar dari pemberi pinjaman milik negara China hingga pemegang Eurobonds senilai $3 miliar. 

Menteri Keuangan Zambia, Situmbeko Musokotwane menargetkan kesepakatan dengan pemberi pinjaman yang berbasis di Washington, pada November 2021.

Obligasi dolar Zambia senilai $1 miliar yang jatuh tempo pada tahun 2024 naik 1,1 persen menjadi 79,8 sen dolar pada pukul 14:35 waktu setempat, di London. Mereka mundur paling banyak dalam lebih dari dua bulan pada hari Rabu, setelah peringatan Hichilema tentang tingkat utang.

Seperti diketahui, Presiden baru Zambia mengungkapkan bahwa pemerintahan baru yang dia pimpin mewarisi kas negara yang kosong, karena sejumlah besar uang telah dicuri.

"Orang-orang masih berusaha memindahkan dana pada menit-menit terakhir, dana tidak sah, dan bukan milik mereka," kata Presiden Hakainde Hichilema.

Hichilema tidak menyebutkan nama pejabat mana pun yang mencuri duit rakyat. Edgar Lungu, Presiden Zambia sebelumnya telah menyatakan dirinya tidak melakukan korupsi.

Hichilema memenangkan pemilihan dengan janji memberantas korupsi, dan mengakhiri krisis keuangan dan ekonomi yang telah membuat utang Zambia membengkak.

Untuk pertama kalinya sejak 1998, Zambia jatuh ke dalam resesi tahun lalu. Negara itu juga gagal membayar utang.