Muak, Wanita Afghanistan Demo ke Jalanan Usai Taliban Tutup Semua Salon Kecantikan

Salon di Afghanistan
Sumber :
  • The Guardian

Afghanistan – Lusinan wanita Afghanistan turun ke jalan di pusat kota Kabul untuk memprotes larangan Taliban terhadap salon kecantikan wanita.

Pasukan Taliban menggunakan selang pemadam kebakaran, taser, dan senjata tembak ke udara untuk membubarkan protes, tersebut. 

Sedikitnya 60 wanita ambil bagian dalam demonstrasi, yang menarik perhatian para polisi dan militer karena protes publik, terutama dilakukan oleh wanita, merupakan peristiwa langka di Afghanistan, melansir DW

Ilustrasi aparat keamanan berjaga di Afghanistan.

Photo :
  • ANTARA/AA.

Pada akhir Juni lalu, otoritas Taliban memerintahkan ribuan salon kecantikan nasional yang dijalankan oleh perempuan untuk ditutup dalam waktu satu bulan, mengklaim bahwa layanan yang ditawarkan itu dilarang oleh Islam.

Salah satu pengunjuk rasa di Butcher Street, tempat populer untuk salon kecantikan, membawa tanda bertuliskan "jangan ambil roti dan air saya,” Dalam satu video, seorang wanita menghadapi seorang penjaga militer Taliban yang menggunakan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa. 

Tembakan juga terdengar di latar belakang. "Kami menginginkan hak kami untuk bekerja dan pembatalan pesanan. Tetapi Taliban menanggapi dengan meriam air dan tembakan udara dan bahkan menangkap beberapa gadis," kata seorang artis kecantikan. 

Sementara itu, misi PBB di Afghanistan mengkritik tindakan Taliban dalam membubarkan para pengunjuk rasa. “Laporan tentang penindasan paksa atas protes damai oleh perempuan terhadap larangan salon kecantikan, penolakan terbaru terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan, sangat memprihatinkan,” kata organisasi tersebut dalam sebuah tweet.

Salon kecantikan bermunculan di Kabul dan kota-kota Afghanistan lainnya pada bulan-bulan setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan pada akhir 2001, beberapa minggu setelah serangan 11 September di AS.

Sejak merebut kekuasaan pada tahun 2021, pemerintah telah melarang anak perempuan dan perempuan dari sekolah menengah dan universitas, melarang mereka mengunjungi taman dan pusat kebugaran, dan juga memerintahkan mereka untuk menutup diri di depan umum.