Ini 1 Syarat yang Diberikan Iran Agar Mereka Tidak Jadi Serang Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi
Sumber :
  • X

Tehran – Dalam beberapa hari ini, dikabarkan bahwa pihak Israel semakin ketar-ketir akan janji balas dendam Iran ke negara tersebut, usai Israel menyerang kedutaan Iran di Damaskus pada pekan lalu.

Namun, Iran telah mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka memiliki satu syarat agar mereka tidak melancarkan serangan ke Israel. Syarat tersebut adalah jika pemerintahan presiden Joe Biden menjamin terjadinya gencatan senjata dan menghentikan serangan Israel di Gaza, menurut sumber diplomatik Arab yang berbicara dengan Jadeh Iran.

Ultimatum tersebut menyusul serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus pekan lalu. Sumber tersebut mengatakan kepada Jadeh Iran bahwa gencatan senjata juga dapat membawa kemajuan pada aspek lain dalam hubungan AS-Iran. Hal ini terjadi setelah mediasi yang dilakukan Oman antara AS dan Iran, melansir televisi berita Iran International, Sabtu, 13 April 2024.

Potret Setelah Serangan di Kedutaan Iran (Doc: Xinhua)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Seperti diketahui, Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi mengatakan dengan gamblang bahwa negaranya akan membalas dendam pada Israel setelah ledakan mematikan di konsulat Iran di Damaskus pada hari Senin pekan lalu.

12 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu, termasuk Mohammad Reza Zahedi, seorang perwira di unit elit Korps Garda Revolusi Iran. “Kejahatan tidak adil ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Raisi menurut kantor berita Iran Tasnim.

Pasukan Israel telah berulang kali melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah dan milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon sejak dimulainya perang melawan sekutu Teheran, Hamas, pada 7 Oktober lalu. 

Presiden Iran, Ebrahim Raisi

Photo :
  • X

Menurut media pemerintah Iran, beberapa diplomat juga tewas, meskipun duta besarnya, Hossein Akbari, dilaporkan tidak terluka. Dampak dari serangan ini telah memicu serangkaian ancaman keras dari para pejabat tertinggi Iran.