Kuba Berencana Batasi Kepemimpinan Presiden

Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro.
Sumber :
  • Desmond Boylan/Reuters

VIVAnews – Partai Komunis Kuba berniat untuk membatasi masa jabatan bagi para pemimpin negeri itu. Ini akan menjadi perubahan besar di Kuba yang telah dipimpin oleh Fidel Castro selama 49 tahun, sebelum kini digantikan oleh sang adik, Raul Castro.

Seperti dilansir Reuters, 27 Januari 2012, Presiden Raul Castro dalam Kongres Partai Komunis April 2011 lalu mengemukakan, bahwa dalam konferensi yang dimulai Sabtu ini, 28 Januari 2012, partai akan mempertimbangkan pembatasan masa jabatan pemimpin Kuba untuk periode dua sampai lima tahun.

Partai Komunis Kuba sebelumnya juga menyatakan mempertimbangkan untuk menerapkan batas usia bagi kepemimpinan pejabat tinggi, sembari memasukkan orang-orang muda ke dalam kepemimpinan Kuba yang sudah dinilai uzur.

Kepemimpinan Kuba saat ini dipegang oleh Raul Castro yang berusia 80 tahun, Wakil Presiden Kuba Jose Ramon kini berusia 81 tahun, dan Fidel Castro yang berusia 85 tahun.

Fidel Castro sebenarnya telah pensiun, namun ia masih berperan di belakang layar. Raul Castro meneruskan kepemimpinan sang kakak, Fidel Castro, pada Februari 2008 silam. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Kuba selama 49 tahun.

April 2011 lalu, Raul Castro mengakui bahwa para pemimpin Kuba tidak melakukan upaya yang cukup untuk menemukan penerus mereka dari generasi muda. Ia juga mengatakan, mereka gagal dalam melakukan regenerasi di Kuba.

Kini, Raul Castro dan pejabat-pejabat pemerintah Kuba berpacu melawan waktu untuk mengamankan pencapaian revolusi Kuba yang menempatkan Fidel Castro ke tampuk kekuasaan pada tahun 1959. Sebelum mati atau pemerintahan mereka menjadi terlalu bobrok, mereka ingin mencari suksesor yang dianggap loyal pada gagasan menjaga Kuba sebagai salah satu negara komunis terakhir di dunia.

Wajah Baru

Spekulasi merebak bahwa partai mungkin akan menempatkan beberapa wajah baru dalam konferensi partai yang berlangsung saat ini. Arturo Lopez-Levy, ahli Kuba dari Universitas Denver, mengatakan kepada Reuters bahwa pembatasan masa jabatan pemimpin akan memiliki efek “demokratisasi” di negara pulau itu.

“Ini menjanjikan perubahan antargenerasi, karena pembatasan masa jabatan akan mengurangi kemungkinan akumulasi kekuatan berlebih pada satu pribadi, dan membatasi keuntungan yang dimiliki kepala negara atas mereka yang mempunyai ide berbeda,” kata Lopez-Levy.

“Ini juga berarti dimasukannya ide-ide baru ke dalam sistem pemerintah Kuba, sembari mengurangi ketakutan kader tua untuk pensiun,” imbuhnya.

Mariela Castro, putri Raul Castro, awal pekan ini mengatakan bahwa membuka proses politik di Kuba adalah penting untuk mempertahankan sistem yang telah berjalan di Kuba.

“Segala sesuatu yang memfasilitasi proses partisipasi dan pembaruan, dan keterlibatan luas dari populasi dalam pengambilan keputusan politik, akan menjamin sosialisme di Kuba,” kata dia. (ren)