China dan Rusia Nafikan Laporan Senjata Kimia Suriah
Rabu, 18 September 2013 - 11:21 WIB
Sumber :
- REUTERS/Sergei Karpukhin
VIVAnews -
Berbagai negara Barat semakin memperkuat tudingan mereka pada rezim Bashar al-Assad usai . Namun lain halnya dengan China dan Rusia, keduanya masih setia mendukung Assad dan menafikan laporan PBB itu.
Diberitakan
al-Arabiya
, Selasa 17 September 2013, China menolak dikatakan Assad yang melakukan serangan senjata kimia bulan lalu, yang menewaskan 1.400 orang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan mereka akan meneliti lagi laporan tersebut.
"Investigasi yang relevan harus dilakukan oleh tim penyidik PBB dengan dasar imparsial, profesional dan independen," kata Hong.
Hal yang sama disampaikan pemerintah Rusia. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, laporan itu tidak membuktikan peran Assad dalam serangan tersebut.
Menurutnya, senjata kimia itu adalah bentuk provokasi yang semakin membuat Assad terpojok dan terkucil di komunitas internasional. Karena itu, Rusia menuntut penyelidikan lebih lanjut. "Kami ingin insiden 21 Agustus itu diinvestigasi dengan tidak memihak, objektif dan profesional," kata Lavrov.
Akibat pernyataan ini jugalah, Lavrov sempat bersitegang dengan Menteri Luar Prancis Laurent Fabius saat keduanya melakukan konferensi pers di Moskow. Menurut Fabius, walaupun laporan itu tidak menunjukkan siapa pelakunya, namun bukti-bukti telah gamblang menuding Assad.
Baca Juga :