Korban Bertambah Hingga 53.000 Anak

Sumber :

VIVAnews - Jumlah korban susu beracun di China melonjak mendekati angka 53.000. Lebih dari 80 persen  12.892 anak yang dirawat di rumah sakit beberapa minggu terakhir berusia 2 tahun atau lebih muda. Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan China dalam pernyataan resmi yang dimuat di situs resmi Departemen Kesehatan China, Minggu malam 21 September 2008.

Sebanyak 104 di antaranya tergolong sakit parah, sedangkan 39.965 anak dianggap akan segera sembuh. Sebagian besar korban yang jatuh sakit di China akibat mengonsumsi susu bubuk bermerk Sanlu. yang diproduksi oleh Sanlu Group Company.

"Anak-anak yang dirawat karena mengonsumsi susu formula bubuk merk Sanlu. Tidak ada kasus keracunan akibat mengonsumsi susu cair," kata Depkes China. Pemerintah China berusaha keras untuk mengatasi skandal susu beracun ini.

Perdana Menteri Wen Jiabao kemarin muncul di siaran televisi pemerintah untuk memperingatkan perusahaan susu agar menunjukkan "tanggung jawab sosial" atas kejadian ini. Mereka juga akan menelusuri asal muasal kasus ini karena tiga anak dilaporkan meninggal antara bulan Mei sampai Agustus 2008.

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal di daratan China berjumlah empat anak berusia di bawah lima tahun. Baru satu kasus ditemukan di Hong Kong setelah seorang anak perempuan berusia tiga tahun menderita batu ginjal.Anak tersebut mengonsumsi susu merk Yili selama 15 bulan. Susu tersebut diproduksi oleh Yili Industrial Group Company, China.

Skandal keamanan produk mewarnai barang produksi China. Padahal, tahun lalu pemerintah Negeri Tirai Bambu berjanji untuk memperbaiki prosedur pengawasan produk setelah beberapa produk mereka yang membahayakan jiwa manusia dan hewan, ditemukan di benua Amerika bagian utara dan selatan.

Produk-produk tersebut antara lain obat-obatan, anak, dan makanan hewan. Bahan kimia yang ditemukan dalam makanan hewan saat itu adalah melamin, yang juga terdapat dalam susu beracun.(ap)