Eksekusi Bali Nine, Situasi WNI di Australia Aman

Terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan bahwa hingga saat ini, situasi warga Indonesia yang bermukim di Australia dalam keadaan baik.

Namun, ditegaskan diplomat yang akrab disapa Tata itu, Selasa 17 Februari 2015, sempat terjadi unjuk rasa di depan KJRI dan KBRI.

"Situasi di sana masih kondusif. Selain itu, beberapa hari yang lalu ada Festival Kebudayaan Multikultural (NMF) 2015 yang diikuti oleh Indonesia. Selama penyelenggaraan, paviliun Indonesia banyak dikunjungi warga Australia," ujar Tata,  ketika ditemui media di Jakarta.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dari perwakilan RI adanya diskriminasi dari warga Australia ke WNI.

Hal tersebut, dibenarkan oleh Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema. Dihubungi VIVA.co.id pada hari ini, dia mengatakan memang sempat terjadi demonstrasi di depan KJRI Sydney dan KBRI Canberra. "Namun, jumlah demonstran tidak terlalu banyak, hanya berkisar antara 10 hingga 30 orang," kata dia.

Terkait imbauan yang dikeluarkan oleh KBRI pada pekan lalu, Nadjib menyebut belum ingin mengubahnya. Sebab, isu ini masih sensitif di sana.

Dalam imbauan itu, KBRI Canberra menyampaikan, agar WNI di Australia berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh warga Negeri Kanguru.

Senin kemarin, Kejaksaan Agung mengundang perwakilan masing-masing Kedutaan, di mana warganya akan dieksekusi. Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai hal-hal teknis mengenai eksekusi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dalam gelombang kedua ini, selain Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan ada warga dari Brasil, Nigeria, Ghana, Prancis, dan Filipina yang ikut dieksekusi. (asp)

Silakan baca berita menarik lainnya:

Misteri Seribu Pintu Lawang Sewu