Obama Ancam Pemerintah Asing yang Ikut Campur Pemilu AS

Presiden AS Barrack Obama saat menghadiri kampanye Capres AS Hillary Clinton
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst

VIVA.co.id – Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan adanya peretas yang membobol sistem komputer Partai Demokrat. Peretas yang menurut CIA berasal dari Rusia ini membocorkan email yang berpotensi memalukan kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat saat itu, Hillary Clinton.

Saat diwawancara oleh National Public Radio, Jumat, 16 Desember 2016, Presiden AS Barack Obama mengatakan akan mengambil tindakan pada pemerintah Asing yang ikut campur tangan dalam pemilu mereka. 

"Saya pikir tidak ada keraguan, bahwa ketika pemerintah asing mencoba mempengaruhi integritas pemilu kita, kita perlu mengambil tindakan. Dan kita akan melakukannya," ujar Obama, seperti diberitakan oleh VOA, 18 Desember 2016. "Sebagian mungkin eksplisit dan dipublikasikan, sebagian mungkin tidak," katanya.

Obama memang tak secara eksplisit menyebut Rusia. Namun CIA telah menyimpulkan bahwa peretas Rusia membobol komputer Partai Demokrat untuk membocorkan email yang berpotensi memalukan tentang kampanye presiden Hillary Clinton. Menurut CIA, pembobolan itu dilakukan dengan tujuan yang kemungkinan dilakukan untuk membantu kandidat Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilu bulan lalu.

Seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan pembobolan itu tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan Presiden Rusia Vladimir Putin, bahkan mungkin keterlibatan langsung. Sementara Moskow hanya menyebut tuduhan yang disampaikan oleh CIA itu sebagai "omong kosong yang menggelikan."

(ren)