Dubes RI di Sudan: Aparat yang Ditangkap Sudah Ikut SOP

Pasukan Sudan saat menggagalkan penyelundupan senjata dan imigran beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

VIVA.co.id – Duta Besar Republik Indonesia untuk Sudan dan Eritrea, Burhanuddin Badruzzaman memastikan, personel asal Indonesia yang tergabung dalam Misi Perdamaian Gabungan Uni Afrika (UNAMID) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengikuti prosedur ketat setelah menyelesaikan tugas dalam kerangka perubahan rutinitas.

Menurutnya, penghitungan ulang jumlah barang-barang yang akan dibawa pulang sudah dicatat dan sesuai standard operational prosedure (SOP). "Saya tegaskan bahwa sebelum barang-barang dibawa harus diperiksa dengan ketat oleh 9 personel UNAMID. Setelah di cek lalu disegel dengan warna merah dan hijau," kata Burhanuddin, kepada Kabar Petang tvOne, Selasa, 24 Januari 2017.

Selanjutnya, ia mengatakan, masalah mulai muncul ketika barang ada di Bandara Al Fashir, yang diduga 'terdapat barang lain' yang dipermasalahkan pihak Imigrasi Sudan. Burhanuddin mengungkapkan, personel dari Kepolisian Republik Indonesia ini kemudian ditanya untuk dimintai keterangan.

Ia memastikan bahwa mereka tidak ditahan namun harus mengikuti prosedur yang berlaku sehingga proses kepulangannya tertunda. "Memang ada kejanggalan. Makanya sekarang sedang dilakukan investigasi. Jadi, kami belum bisa memastikan siapa pelakunya," papar Burhanuddin.

Selain itu, ia menambahkan, ada kesepakatan antara UNAMID dengan pemerintah Sudan bahwa jika terjadi peristiwa semacam ini tidak diperbolehkan menyebut nama negara dari kesatuan berasal. Ia pun menyayangkan bocornya informasi tersebut. "Tentu kami kecewa. Tapi sekali lagi, investigasi sedang dilakukan antara UNAMID, Tim Mabes Polri dan Kepolisian Sudan," ujar Burhanuddin.