Pekerja Terpapar Radiasi Nuklir, Dampaknya Bisa Mengerikan

Japan Atomic Energy Agency's (JAEA) Oarai Research and Development Center
Sumber :
  • Reuters/Kyodo

VIVA.co.id – Lima pekerja di sebuah fasilitas nuklir Jepang terkena paparan radiasi tingkat tinggi setelah sebuah tas berisi plutonium robek pada saat inspeksi peralatan tengah dilakukan.

Kontaminasi ditemukan di lubang hidung tiga dari lima pria tersebut. Hal itu mengindikasi bahwa mereka telah menghirup debu radioaktif. Selain di bagian hidung, lima korban juga terkontaminasi bahan radioaktif di tubuh mereka yang diketahui setelah pekerja melepaskan perlengkapan pelindung dan mandi.

Juru bicara agensi, Masataka Tanimoto, dikutip The Guardian mengatakan, salah satu pria menderita paparan plutonium tingkat tinggi di dalam paru-parunya. Petugas berusia sekitar 50 tahun itu diduga membuka tutup wadah ketika sekitar 300 gram plutonium dan uranium di dalam tas yang rusak itu terpapar ke udara.

Insiden tersebut terjadi pada Selasa lalu di pusat penelitian dan pengembangan Oarai, sebuah fasilitas untuk studi bahan bakar nuklir yang menggunakan plutonium. Fasilitas tersebut terletak di Prefektur Ibaraki, sebelah utara Tokyo.

Penyebab kecelakaan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Hal ini memunculkan kekhawatiran terkait keamanan nuklir dan perlindungan bagi para pekerja yang memadai.  

Paparan kebocoran bahan kimia ini menimbulkan kekhawatiran lantaran bakal berisiko memicu kanker. Korban terpapar 22.000 Becquerels yang berarti mengancam kesehatan paru-paru bahkan keselamatan nyawa jika tubuh para korban tidak dirawat intensif. (art)