Indonesia Tingkatkan Perdagangan dengan Rusia

Menlu Retno bahas kerja sama dengan perwakilan Rusia.
Sumber :
  • Dinia Adrianjara - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah Rusia dan Indonesia menandatangani dokumen kerja sama 'Rencana Konsultasi antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia untuk tahun 2017-2019'.

Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, kedua negara sangat penting membahas penguatan kemitraan dan persahabatan menjadi sebuah kemitraan strategis, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan dunia yang berubah dan kompleks.

"Dokumen ini secara jelas menunjukkan keinginan kedua Kementerian Luar Negeri untuk mengintensifikasi hubungan dan konsultasi, serta komunikasi antara Indonesia dan Rusia," kata Retno di Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017.

Retno mengatakan, kerja sama yang terkait dengan security meassure antara kedua negara telah dimiliki sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam hal ini, kedua negara telah melakukan pertemuan terkait hal tersebut, sebanyak tiga kali, yaitu sejak tahun 2015 sampai 2017.

Di bidang ekonomi, Indonesia saat ini berupaya untuk meningkatkan upayanya seperti salah satu program yang telah diadakan sejak tahun lalu yakni, Festival Indonesia. Dari tahun ke tahun, peningkatan pengunjung dalam festival tersebut pun telah menunjukkan angka yang cukup memuaskan.

"Festival ini merepresentasikan kelebihan Indonesia di bidang UKM (usaha kecil dan menengah), juga di bidang wisata. Kita juga mengatur bisnis forum, di mana tanggapan dari kalangan bisnis Rusia sangat menjanjikan," ujar Retno.

Untuk menembus pasar produk makanan, Indonesia juga memiliki permanent product display dan merupakan yang terbesar. Retno menuturkan, jika dilihat dari nilai perdagangan, peningkatan pun terlihat di mana dari Januari hingga April 2017, telah meningkat lebih dari 50 persen.

"Jadi, ini menunjukkan engagement kita dari waktu ke waktu untuk bidang perdagangan dan investasi kita tingkatkan dengan Rusia. Beberapa investor Rusia juga sudah lama beroperasi di Indonesia," ujarnya. (asp)