Tujuh Siswa Pembakar Pesantren yang Tewaskan 21 Orang Dibui

Kondisi lantai atas pesantren yang terbakar di Malaysia, 14/9/2017. Penuh terali besi sehingga banyak santri terjebak dan akhirnya tewas. Belakangan diketahui, ada yang sengaja membakar pesantren tersebut.
Sumber :
  • REUTERS/Lai Seng Sin

VIVA.co.id – Kepolisian Kuala Lumpur, menangkap tujuh tersangka penyebab kebakaran asrama pesantren Darul Quran Ittifaqiyah. Kebakaran yang menyebabkan 21 korban tewas itu terjadi 14 September 2017 lalu, sekitar pukul 05:40 waktu setempat.

Kepala Polisi Kuala Lumpur, Amar Singh mengatakan, tujuh siswa yang ditangkap berusia antara 11 sampai 18 tahun. Saat konferensi pers Sabtu kemarin, Singh menyebut penyebab kebakaran, karena ledakan tabung gas.

"Mereka membawa dua tabung gas dari dapur," kata Singh seperti dikutip BBC, Minggu 17 September 2017.

Atas perbuatan tujuh siswa itu, mereka dijerat aduan percobaan pembunuhan. Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, tujuh siswa tersebut ditahan hingga tujuh hari ke depan.

"Niat (tujuh tersangka) untuk membakar, tetapi mungkin karena usia mereka, atau karena tingkat kematangan mereka, mereka mungkin tidak tahu bahwa itu akan menyebabkan kematian," Singh mengungkap.

Diketahui, akibat kebakaran besar yang terjadi Kamis lalu, 21 korban tewas terbakar, terdiri dari para siswa dan dua orang guru. 

Api pertama kali berkobar dari  lantai tiga asrama. Lantai itu adalah lantai di mana santri yang berusia antara 13 hingga 17 tahun tidur di tempat tidur bertingkat.

Nyaris semua jendela dalam kamar tidur tersebut diberi teralis besi. Akibatnya belasan santri tak bisa melarikan diri, saat api menghanguskan ruangan tidur mereka. Seluruh korban dimakamkan pada Jumat kemarin. (asp)