Begini Rasanya Salat Jumat di Masjid Niu Jie Beijing

Salat Jumat di Masjid Niu Jie, di Kota Beijing, China.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Waktu menunjukkan pukul 11.58 waktu Kota Beijing, Jumat, 27 Oktober 2017. Kumandang azan pun terdengar di Masjid Niu Jie, yang merupakan salah satu masjid tertua di kota itu.

Seperti biasanya, kami para rombongan jurnalis dan dosen dari Jakarta mengira azan tersebut menandakan bahwa akan dimulainya salat jumat berjemaah layaknya masjid-masjid yang ada di Tanah Air.

Namun, justru keheranan muncul ketika ada sejumlah ulama berserban datang dari arah belakang, yang kami kira adalah khatib masjid itu yang akan menuju mimbar untuk berkhutbah salat Jumat.

Sejumlah ulama tersebut justru menghadap ke jemaah dan membacakan surat-surat Alquran secara bergantian. Pembacaan surat tersebut dimulai dari Alfatihah dan diakhiri dengan doa.

Warga muslim di Beijing, China saat melakukan salat sunah sebelum salat Jumat (Foto: VIVA.co.id/Dusep Malik)

Tapi keheranan tersebut tak berhenti sampai di situ. Usai pembacaan surat, salah satu dari ulama tersebut menyampaikan khutbah pertama dalam bahasa China yang tentunya tidak kami pahami.

Dan setelah ulama tersebut menyampaikan petuahnya, proses salat Jumat belum juga dilakukan dan justru para jemaah kompak berdiri untuk melakukan salat sunah empat rakaat.

"Iya tadi sempat bingung salat sunahnya dikira dua rakaat ternyata mereka (warga Beijing) melakukan empat rakaat," kata Denny, salah satu jurnalis media online dari Jakarta.

Barulah setelah salat sunah, azan kedua berkumandang dan muncullah khatib di mimbar untuk menyampaikan khutbah. Kali ini khutbah yang disampaikan dalam bahasa Arab hingga akhirnya dimulailah salat Jumat berjemaah.

VIVA.co.id yang juga ikut dalam rombongan jurnalis tersebut, sempat bertanya cara salat Jumat di masjid ini kepada sejumlah jemaah. Sebab, dari waktu azan awal hingga proses salat Jumat butuh waktu 1,5 jam. Proses salat Jumat itu sendiri baru dimulai pukul 13.30 waktu Kota Beijing.

Berdasarkan penelusuran, proses salat Jumat seperti ini lama diterapkan. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan suara azan di Kota itu, sehingga menunggu jemaah untuk hadir. Hal ini pun menjadi waktu kaum muslim di Beijing untuk saling bertemu. (ase)