Posting Foto Istri Sekarat, Suami Ini Malah Tuai Pujian

Kasus kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA –  Elliot Lowe sangat kehilangan ketika Dona, istrinya, meninggal karena kanker. Setahun lalu, Donna didiagnosis terkena kanker serviks. Setelah serangkaian tes, pada Januari 2017, ia diberi tahu, kanker sudah menyebar luas. Dokter mengklasifikasikan kankernya sudah berada pada stadium 4B.

Sejak itu, Donna gigih melakukan berbagai cara termasuk melakukan radioterapi dan kemoterapi, meski pengobatan dengan kemo membawa komplikasi bagi tubuhnya, Donna tetap berjuang. Tapi usahanya tak berhasil. Agustus tahun lalu, tubuh Donna menyerah. Donna menghembuskan napas terakhirnya ditemani suami dan anaknya di rumah mereka di Milton Keynes.

Melihat kondisi istrinya saat berjuang mengatasi kanker serviks, Elliot merasa bertanggungjawab untuk memberitahu kaum perempuan agar rajin melakukan papsmear tes. Ia lalu membagikan pengalamannya melalui Facebook.

Melalui curhatannya di media sosial itu ia mengakui, istrinya pernah menunda pemeriksaan. "Tapi saya tak ingat, alasan apa yang membuat ia menunda pemeriksaan. Seandainya waktu bisa diulang, saya berharap bisa memaksanya untuk membuat janji ulang dengan dokter untuk pemeriksaan rahimnya," ujar Elliot seperti dikutip dari Independent.co.uk, 26 Desember 2017.

Elliot juga membagikan foto istrinya, sebelum dan sesudah didiagnosis terkena kanker. Ia ingin memberitahu banyak orang, betapa besarnya dampak yang terjadi hanya karena ia tidak melakukan papsmear test.

Ia juga mengakui, pemeriksaan kanker serviks bukan hal yang nyaman buat perempuan, tapi itu sebenarnya sangat vital untuk mendeteksi dini adanya kanker serviks.

Postingan Elliot menuai simpati. Unggahannya dikomentari lebih dari 42.000 orang, dan telah dibagikan lebih dari 29.000 kali.

Kebanyakan mereka berterimakasih karena sudah diingatkan oleh Elliot  Kepada Independent, Elliot mengaku sangat takjub dengan tingginya respon yang ia terima. Ia mengaku hanya berharap tulisannya akan dibagikan oleh ratusan orang.

"Semakin banyak orang yang bisa dijangkau dan pesan untuk segera memeriksakan diri itu akan terus diterima banyak orang," ujarnya.