Warga Resah Selama 6 Tahun

Sumber :

VIVAnews - Warga Kebagusan pernah berusaha membubarkan aliran Satrio Piningit Weteng Buwono. Namun upaya itu gagal karena tidak ada bukti yang kuat.

Titin Widiyastuti, 36 tahun,  tetangga A Kusmana -- pemilik rumah yang dijadikan tempar ritual -- mengaku resah dengan adanya aliran ini. "Dulu tahun 2003 warga pernah meminta pak RT untuk membubarkan," kata ibu dua anak itu.

"Tapi usaha itu tidak berhasil," dia menambahkan.

Dia mengatakan, awal kegiatan ini sejak tahun 2002. Biasanya mereka tertutup dan warga tidak banyak yang mengetahui kegiatan apa yang dilakukan.

Titin mengakui beberapa pengikutnya sering memotong rambut di tempatnya. "Biasanya mereka cuma cerita soal ajaran yang didapatkan dari Agus Imam Solihin," kata wanita yang mempunyai salon itu.

"Dia (para pengikutnya) dan Agus biasanya hanya bercerita soal kesabaran dan tawakal," katanya.

Selain itu mereka juga mengatakan, puasa dan salat itu hanya niat saja, jadi tidak harus dijalankan.

Dia mengaku cemas dengan cerita itu, tanpa ada keberanian apapun untuk membubarkan aliran tersebut. Apalagi A Kusmana adalah warga yang telah tinggal lama. "Ya dia dihormati dan dituakan di daerah ini," ujarnya.

Warga sekitar juga enggan berbicara soal aliran ini, "Kami takut kena santet si Agus," kata Titin.

Namun keresahan warga selama 6 tahun mencapai puncaknya setelah keluarga A Kusmana kehilangan anak perempuannya Ratna Ayu Kusuma Ningrum. "Kalau sudah digerebek gini, kita jadi seneng" katanya.