Adik Eks Gelandang Timnas Dianiaya Kakak Kelas, Ini Kronologinya

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar.
Sumber :
  • VIVA/Gadis

VIVA – Adik kandung mantan pemain tim nasional Indonesia, Imanuel Wanggai diduga dianiaya kakak kelasnya hingga kantong limpa di dalam perutnya pecah. Korban bernama Robert Wanggai.

Peristiwa penganiayaan itu diduga dilakukan di lingkungan sekolah korban yang duduk di bangku kelas X salah satu SMK di kawasan Jagarkarsa, Jakarta Selatan pada Selasa 14 Agustus 2018. Pelakunya berjumlah tiga orang, yaitu TA, A dan K. Hingga kini ketiganya masih terus dimintai keterangan oleh polisi.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar mengatakan pada saat kejadian ternyata ada juga teman korban yang juga mendapatkan perlakuan serupa. Untungnya, teman korban bernama Febrian Surya Alfarabi tak sampai masuk rumah sakit seperti yang dialami Robert.

"Dari hasil penjelasan bahwa saksi tersebut (Febrian) juga mendapatkan perlakukan serupa oleh kakak kelasnya. Namun tidak sampai masuk rumah sakit," ujar Indra saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 21 Agustus 2018.

Berdasarkan keterangan korban, awalnya aksi penganiayaan yang dilakukan di salah satu ruang kelas terjadi setelah Robert dipanggil tiga kakak kelasnya berinisal T A, K dan A. Di dalam ruangan itu, korban disuruh melakukan push up.

Tak hanya itu, para pelaku juga melayangkan tendangan dan mengijak kepala korban yang ketika itu dipaksa untuk push-up. "Korban memberikan penjelasan bahwa kakak kelasnya menendang menginjak kepala," kata Indra.

Akibat aksi penganiayaan itu, Robert pun mendadak pusing hingga tak bisa menjalani kegiatan belajar di sekolah. Bahkan, adik kandung mantan pesepak bola timnas Indonesia itu sampai harus dirawat di Rumah Sakit Permata Ibu, Beji, Depok, Jawa Barat.

Indra menegaskan Polres Jaksel akan terus mengusut kasus ini mengingat terduga pelaku sudah diketahui. Polisi masih mendalami aksi penganiayaan ini melalui pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti. Status tiga kakak kelas korban pun masih berstatus sebagai terlapor.

"Kita akan periksa saksi-saksi dan kumpulkan alat bukti," kata Indra.