Banjir Jakarta Makan Korban Jiwa, 2 Orang Tewas Terseret Arus

Banjir Terjadi di Beberapa Wiliyah Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

VIVA – Dua orang dilaporkan tewas saat banjir Jakarta terjadi pada Selasa 25 Februari 2020. Keduanya menemui maut lantaran terseret arus banjir yang kuat. Hal tersebut dibenarkan oleh polisi.

Korban adalah seorang remaja bernama Sulton (14). Dia ditemukan tewas di tepi Kali Mangga Besar. Sulton hanyut terbawa arus setelah berhasil menyelamatkan dua bocah yang berenang di sana. Padahal, saat itu situasi arus Kali Mangga Besar cukup deras.

"Tidak lama kemudian anak itu berhasil diselamatkan oleh korban Sulton dengan cara dipanggul di bagian pundak. Karena tidak kuat lagi, Sulton pun mengoper dua orang anak tersebut kepada temannya Arian dan berhasil diselamatkan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 25 Februari 2020.

Warga sekitar sebenarnya sempat memegangi tangan korban ketika terseret arus sungai di sekitar Jembatan Beton. Namun kuatnya arus membuat pegangan warga terlepas dan korban tetap hanyut. Setelah melewati jembatan, korban tenggelam dan tidak terlihat lagi. Tim SAR dibantu aparat Kepolisian lalu turun untuk mencari korban. 
"Tim berhasil menemukan korban di bagian kiri kali dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya, korban di bawa ke rumah orang tuanya," katanya.

Korban kedua adalah seorang santri Pondok Pesantren Darul Islah bernama Agus Wijayanto. Dia ditemukan meninggal dunia di bantaran Kali Mampang. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut korban awalnya ditemukan oleh seorang warga yang tengah membersihkan lumpur sisa banjir.

Tenemuan jenazah ini kemudian dilaporkan ke polisi. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Fatmawati untuk diautopsi.

"Selanjutnya, saksi menghubungi bapak RT setempat dan mengevakuasi korban ke pinggir kali. Korban diketahui berenang bersama teman-temannya pada pukul 09.00 dan diduga hanyut pukul 10.00. Polsek Mampang berkoordinasi dengan Polsek Pancoran untuk menghubungi pihak pondok pesantren," kata Yusri.