Tim Medis DKI Berpotensi Kena Fitnah, Anies: Jangan Remehkan Mereka

Ambulans yang ditahan polisi karena diduga membawa batu untuk pengunjuk rasa.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menunggu penjelasan polisi mengenai informasi adanya ambulans milik Pemprov DKI yang digunakan untuk mengangkut batu untuk keperluan pengunjuk rasa melawan polisi saat aksi unjuk rasa menolak sejumlah revisi undang-undang di Gedung DPR/ MPR RI, Rabu malam, 25 September 2019.

Terkait tudingan yang belum dapat dipastikan kebenarannya itu, Anies justru menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas-petugas medis pemberani yang mau berada di tempat sulit. Anies meminta masyarakat tidak menganggap remeh apa yang telah dikerjakan petugas medis.

"Saya sampaikan terima kasih apresiasi kepada petugas pemberani yang mau berada di tempat-tempat sulit disaat kita menjauhi tempat-tempat sulit. Jadi jangan anggap enteng itu semua," katanya.

Anies dalam keterangan resmi di Balai Kota DKI menyampaikan, bahwa petugas kesehatan DKI selalu bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Karena itu, Anies menyinggung ada potensi fitnah atas petugas medis DKI Jakarta terkait tudingan tersebut.

Kata Anies, saat semua orang justru menjauhi lokasi bentrokan, petugas medis dan ambulans mereka justru mendekat. Karena itu, apa yang dilakukan ini bukan tugas sederhana.

"Saya ingin garisbawahi, saat semua orang menjauh, petugas ambulans mendekat. Saat semua orang menghindari, petugas ambulans mendekati. Ini bukan sebuah pekerjaan yang sederhana, ini bukan sesuatu yang gampang. Karena itu potensi mereka kena fitnah, potensi mereka selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi," kata Anies, Kamis 26 September 2019.