Pertama Dibuka Sejak Pandemi, Mal di Jakarta Masih Sepi Pengunjung

Mal Grand Indonesia masih sepi pengunjung di hari pertama buka
Sumber :
  • VIVAnews/Wilibrodus

VIVA – Pada hari pertama pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta mulai buka masih sepi pengunjung. Seperti pantauan VIVAnews, Senin sore, 15 Juni 2020, di Mal Grand Indonesia dan Plaza Indonesia terlihat lengang dan masih sepi pengunjung. 

Berdasarkan ketentuan, mal-mal di Jakarta hanya beroperasi 9 jam dalam sehari, yakni mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Mal wajib menyiapkan protokol kesehatan, seperti hand sanitizer, pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan portabel dan wajib menggunakan masker.

 Pantauan VIVAnews di kedua mal tersebut memang tampak sepi sejak awal dibuka tadi hingga sore hari ini. Sejumlah gerai hanya dikunjungi oleh beberapa warga yang memang ingin berbelanja. Tampak juga di area food corner masih sepi pengunjung. Meski tetap buka, namun tampak sejumlah gerai kosong tanpa pembeli.

Tampak di setiap pintu masuk mal juga dilakukan pengukuran suhu tubuh bagi setiap pengunjung. Sedangkan, pada pintu masuk lift juga disediakan hand sanitizer.

Yosea Arga, salah satu pengunjung yang ditemui di dalam mal Grand Indonesia mengatakan, ia datang bersama beberapa rekannya untuk membeli pakaian. Saat ditanya tentang pandemi Covid-19, ia tidak merasa takut saat memasuki area mal karena protokol kesehatan dijalankan secara ketat oleh pihak mal. 

"Di pintu masuk ada petugas yang mengukur suhu tubuh dan juga ada hand sanitizer di setiap lift, jadi saya enggak begitu takut untuk masuk. Di dalam juga enggak banyak orang, jadi tidak terlalu menjadi persoalan," kata Yosea di mal Grand Indonesia, Senin 15 Juni 2020. 

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto mengatakan, sejumlah personel TNI dan Polri diterjunkan ke semua lokasi mal di Jakarta Pusat yang mulai buka hari ini. Menurutnya, pusat perbelanjaan menjadi fokus pengamanan, karena rentan terjadi kerumunan. 

"Sebelumnya kita menjalankan penegakkan disiplin protokol kesehatan di moda transportasi berbasis rel, MRT dan KRL. Saat ini, kita menerjunkan langsung 30 personel gabungan (TNI-Polri) untuk berjaga di setiap mall, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Thamrin City, Tanah Abang, dan Senayan City," ujar Heru Novianto. 

Menurutnya, pengerahan personel ini untuk mewaspadai membludaknya pengunjung. Meski hari ini situasi di sejumlah mal tampak berbeda dengan pasar yang ramai pengunjung. 

"Mudah-mudahan keberadaan kita (TNI-Polri) bisa menjaga dan menertibkan warga yang berkunjung agar tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Kita juga sudah menjalankan koordinasi dengan pihak mal untuk bekerjasama dalam penertiban warga ini," jelas Heru. 

Heru menambahkan, bahwa saat ini pihaknya memfokuskan pengamanan di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Pusat perbelanjaan itu adalah Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Senayan City, Mal Tahan Abang, Thamrin City, dan Atrium Senen. 

"Apabila ada pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, maka akan ditegur dsn tidak diizinkan untuk masuk. Begitu juga pengunjung yang tidak mengenakkan masker akan kita larang untuk masuk. Kita sebagai petugas juga mengingatkan para pengunjung untuk menjaga jarak. Lift sudah ada tandanya, begitu pula eskalator ada tanda jarak untuk 2 anak tangga. Jadi semuanya berjarak dan itu sudah disiapkan," tambahnya. 

Pembatasan Pengunjung

Terpisah, Lippo Mall Puri Jakarta Barat juga melakukan sejumlah protokol ketat untuk mengantisipasi penularan Covid 19. Salah satunya membatasi jumlah pengunjung, hanya 6.000 orang yang diperbolehkan masuk ke dalam mal.

Juru bicara Lippo Mall Puri, Rita Yovita mengatakan, jika nantinya pengunjung melebihi kapasitas, maka pengunjung diminta untuk menunggu di luar mal, kemudian masuk sesuai pengurangan jumlah kuota 6.000 orang di dalam gedung.

"Jadi setiap pintu masuk ada hitungannya. Begitu kapasitasnya sudah 6.000 maka pintu tidak membuka lagi. Petugas keamanan pun akan meminta mereka menunggu di luar," ujar Rita di Lippo Mall Puri, Kembangan Jakarta Barat, Senin, 15 Juni 2020.

Rita mengatakan selama masa transisi PSBB pihaknya juga membatasi operasional mal, mulai dari pukul 12 siang hingga jam 8 malam. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat saat makan siang dan makan mal pun terpenuhi. 

Selain melakukan protokol kesehatan, seperti memasang therma scanner saat masuk mal, menyebaar hand sanitizer, dan thermometer saat masuk ke tenant. Pengelola juga menyiapkan sensor tangan yang nantinya di pasang di lift. 

Rita mengakui dampak PSBB selama tiga bulan lalu, membuat beberapa tenant terpaksa merumahkan karyawan. Hal itu membuat mereka kekurangan orang, sehingga banyak tenant yang masih tutup.

Meski demikian, upaya menghidupkan lagi terus dilakukan para tenant. Mereka telah memanggil kembali sejumlah karyawannya. "Tapi banyak diantara mereka kesulitan masuk jakarta karena SIKM, kan beberapa karyawan itu berasal dari luar Jakarta," ucapnya.