Puluhan Santri Positif Corona, Bupati Bogor Bentuk Satgas Pesantren

Bupati Bogor, Ade Yasin.
Sumber :
  • Muhammad AR/VIVA.

VIVA – Klaster penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di pondok pesantren wilayah Kabupaten Bogor terus meningkat. Jumlah pondok pesantren yang banyak, menjadi risiko sangat rawan penularan. Hal itu menjadi perhatian khusus Bupati Bogor Ade Yasin.

Dia mengatakan, saat ini di wilayahnya ada 1.407 pendidikan pesantren yaitu, pondok Salafiyah sebanyak 1.022 pesantren, modern 378 pesantren, Muadalah 6 pesantren, dan Ma'had Aly 1 pesantren. Karena itu Satuan tugas pengawasan penyebaran COVID-19 di pesantren dibentuk.

“Klaster pondok pesantren harus bisa kita antisipasi, mengingat jumlah pondok pesantren di Kabupaten Bogor sangat banyak sehingga menjadi sangat rawan,” kata Ade Yasin saat memimpin Rapat Pembahasan Evaluasi Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 pada Lingkungan Pesantren di Kabupaten Bogor, Senin 12 Oktober 2020.

Baca juga: Dermaga Baru Merak-Bakauheni Diresmikan, Penyeberangan Tambah 20 Trip

Ia juga menambahkan, protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan pondok pesantren telah diatur secara lengkap dalam Perbup No.61/2020. Karena itu penerapannya akan diperketat.

“Penerapannya masih ada kelengahan dan kelemahan, salah satunya masih ada pengajar yang tinggal di luar lingkungan ponpes keluar masuk ponpes setiap hari dan sebagainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ade Yasin menginginkan komitmen dari pesantren yang tetap ingin melaksanakan kegiatan belajar secara langsung selama masa pandemi COVID-19 ini. Harus bisa dipastikan penyebaran virus itu tidak terjadi.

“Kalau ada pesantren yang tetap ingin melaksanakan kegiatan tatap muka selama Pandemi COVID-19 silahkan saja, tapi pihak pesantren harus bertanggung jawab penuh ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Beberapa pondok pesantren dengan kasus positif harus menjadi perhatian khusus Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor di antaranya, Pondok Pesantren Al Kaukab Kecamatan Gunungputri, Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Cigombong dan Pondok Pesantren Ummul Quro Kecamatan Leuwiliang.

Ade mengatakan, saat ini sebanyak 89 positif di lingkungan pesantren. Jumlah itu terbagi tiga klaster Ponpes yang terpapar COVID-19.

Dengan rincian, pesantren di Kecamatan Leuwiliang 7 orang santri Positif.  Kecamatan Gunungputri  2 orang positif, serta klaster ke tiga Kecamatan Cigombong dengan jumlah 77 orang atau positif tertinggi.

"77 santri yang positif di Kecamatan Cigombong. Para santri ini sudah isolasi mandiri dengan pengawasan di Pondok Pesantren dan didampingi petugas kesehatan," katanya.