Umat HKBP Kecewa Dilarang Aksi di Istana

Gerbang Istana Kepresidenan.
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews -  Umat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi kecewa karena dilarang polisi untuk aksi ibadat minggu di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Minggu, 15 Agustus 2010, siang.

"Kami sangat kecewa," kata Saor Siagian, juru bicara jemaat yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kebebasan Beragama di depan Istana Negara.

Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka atas penyerangan yang dilakukan organisasi masyarakat tertentu terhadap gereja HKBP Pondok Indah Timur, Kampung Ciketing, RT 03/06, Mustika Jaya, Bekasi Timur, pada Minggu, 8 Agustus 2010.

Menurut Saor, aksi umat HKBP hari ini sengaja dilaksanakan di depan Istana Merdeka agar Presiden Susilo Bambang Yudnoyono betul-betul tahu nasib umat beragama di Indonesia yang jadi korban kekerasan.

“Kami meminta pertanggung jawaban negara untuk menjamin kebebasan beribadah, beragama, dan berkeyakinan."

Saor mengungkapkan, saat ini kebebasan untuk menjalankan ibadah, beragama, dan berkeyakinan umat kristiani di Bekasi telah dirampas. Karena akibat dari penyerangan itu, para jamaah tidak bisa lagi beribadat di HKBP Pondok Indah Timur.

"Negara tidak menunjukkan konsistensi dalam memberikan perlindungan dan penghormatan atas kebebasan beribadat bagi warganya,” katanya. “Dalam banyak kasus, negara melakukan penutupan, penyegelan dan pelarangan pendirian rumah ibadat, aktivitas ibadat dengan alasan penolakan sekelompok orang."

Karena ibadah minggu di depan Istana Merdeka dilarang, mereka melaksanakan peribadatan di pintu masuk Silang Barat Monas. Ratusan jamaah kristiani tetap khidmat melantunkan nyanyian pujian. Selain itu, mereka juga khusyuk mendengar pidato dari para pendeta yang berdiri di atas kap mobil.

Mengenai pelarangan itu, sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar, Hamidin, mengungkapkan, “Di depan istana sedang ada kegiatan terkait hari Kemerdekaan RI. Jadi lokasi harus sudah steril, karena ada gladi bersih dan ada juga kegiatan pengukuhan Paskibraka.”