Misteri Senjata Penembak Waria Terungkap

Pemeriksaan senjata api
Sumber :
  • KDW | VIVAnews

VIVAnews - Teka-teki jenis senjata api yang digunakan pelaku penembakan tiga waria di Taman Lawang mulai terjawab. Berdasarkan keterangan saksi korban diketahui senjata api yang digunakan jenis Revolver.

"Jenis senjata diketahui dari saksi korban yang selamat dari peristiwa itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Polda Metro Jaya, Selasa, 15 Maret 2011.

Menurutnya, keterangan itu didapatkan setelah penyidik menunjukkan sejumlah senjata api kepada saksi korban untuk mencocokkan dengan jenis yang dibawa para pelaku. Namun, keterangan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah sebab saat kejadian di lokasi sangat gelap. "Bisa jadi saksi hanya melihat sekilas dan samar-samar," imbuhnya.

Selain itu, jika peluru yang dimuntahkan pelaku berukuran 9 mm, tentunya tidak cocok dengan senjata jenis Revolver. "Itu bukan ukuran Revolver," tegas Baharudin.

Untuk memastikannya, Polda Metro Jaya, masih menunggu hasil uji balistik di Mabes Polri. Setelah itu, baru diketahui senjata api jenis apa yang digunakan pelaku. "Apakah jenis rakitan, Colt, ataupun Revolver," katanya.

"Dari situ penyeledikan akan lebih mudah untuk menelusuri pelaku," tutur dia.

Polisi juga akan meminta keterangan sejumlah saksi di antaranya dua rekan ketiga korban Memey dan Nelly serta pria berinisial As yang ketika itu berada di lokasi.

Berdasarkan keterangan Memey, peristiwa dilatarbelakangi perampokan terhadap As yang ketika itu mengencani salah satu korban, Venus yang masih dirawat di rumah sakit.

Masih menurut Memey, tiga lelaki berjaket hitam itu naik motor mendekati Venus dan As di jalan yang sepi. Pelaku yang mengaku anggota itu meminta harta benda As termasuk kunci kendaraan roda duanya.

Melihat hal itu Venus memanggil Tantan dan Shakira. Naas setelah sempat terjadi cekcok mulut, pelaku melepaskan tiga tembakan yang mengenai tiga waria. Shakira tewas dengan peluru yang mengenai dadanya.

Terkait dugaan mengarah ke keterlibatan anggota, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya akan menginventarisir senjata api milik anggota. Terlebih dengan banyaknya senjata standar yang dicuri dan beredar di masyarakat luas.

"Enam bulan sekali kami inventarisir, tapi setiap pagi kami apelkan. Setiap penembakan anggota dilaporkan," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini. (sj)