Diduga Korban NII, Rohani Kabur dari Rumah

Polda Metro Jakarta Raya
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Seorang gadis remaja bernama Rohani Nurfitri, warga Rumpin, Bogor, Jawa Barat, diduga menjadi korban penyekapan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Dia berhasil kabur dari rumah di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, kemarin, Minggu 1 Mei 2011.

Rohani berhasil keluar dari rumah tempatnya disekap di Jalan Pamulang Permai, No 79, Blok C-32, RT 2 RW 10, setelah naik ke atap rumah dan meminta tolong kepada warga setempat. Kejadian ini tentu membuat gempar warga, yang kemudian membawa korban ke Polsek Pamulang, Tangerang Selatan.

Pemilik rumah yang diketahui bernama Bachrumsyah mengatakan, jika Rohani sudah tinggal di rumah itu selama enam bulan dan karena keinginan sendiri.

"Saya tak pernah menyekap Rohani. Dia kabur sendiri dari rumahnya karena sudah tidak betah tinggal bersama orangtuanya," katanya saat ditemui, Senin 2 Mei 2011.

Bachrum juga membantah bahwa dirinya adalah pengikut NII. "Kami bukan NII, dan bukan teroris. Cuma ajaran kami memang seperti ini, perempuannya bercadar," jelasnya.

Sementara itu, kakak Rohani, Miming yang ikut tinggal di rumah Bachrum mengatakan, bila dirinya dan Rohani kabur dari rumah sejak tahun 2008. "Saya kabur bersama adik saya karena adanya tindak kekerasan dari orangtua," ujar wanita bercadar itu.

Miming juga menolak jika dia bersama adiknya menjadi korban penyekapan. "Tidak benar kami disekap, bahkan kita merasa nyaman," kata dia.

Menurutnya selama tinggal di rumah Bachrum, tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan Bachrum kepada Rohani. Namun dirinya tidak tahu persis kenapa Rohani kabur.

Akibat peristiwa tersebut, warga yang tinggal di komplek perumahan tempat mengontrak Bachrum resah dengan aktivitas tersebut.

Sumali, Ketua RT setempat, mengakui bahwa warga sudah lama curiga dengan kegiatan di rumah itu. Karena warga tidak pernah tahu aktifitas di rumah itu.

"Aktivitasnya tertutup, hanya untuk  komunitas mereka saja. Banyak juga orang yang tidak dikenal menggunakan cadar datang bertamu," kata dia.

Terkait isu bahwa Rohani disekap di rumah itu, kata Sumali, tidak sepenuhnya benar. "Tidak disekap, karena Rohani terlihat sering keluar rumah. Cuma memang tidak bergaul dengan teman sebayanya, karena dia sudah bercadar. Jadi bagaimana bisa main dengan anak-anak yang lain," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Pamulang, Komisaris Zulkifli Muridu, mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa melakukan penahanan atau penghentian aktivitas yang dilakukan Bachrum, karena belum ada dasar hukumnya.

"Kami bertindak jika ada laporan atau perbuatan tindak pidana," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com

Namun, berdasarkan keterangan Rohani, kata Kapolsek, dirinya kabur ke rumah Bachrum bersama kakaknya. "Memang Rohani mengaku diajarkan ilmu agama, tapi juga diajarkan untuk membenci orangtuanya. Bahkan tidak boleh menghubungi kedua orangtuanya," kata Kapolsek seraya menegaskan akan meminta keterangan terhadap pemilik rumah tempat Rohani tinggal.

Saat ini, kata Kapolsek, Rohani sudah kembali kepada kedua orangtuanya yang ditinggal di Bogor. "Orang tua Rohani mengaku kehilangan anaknya sejak lima tahun lalu," tutupnya. (sj)