Polisi Ungkap Kronologi Saat Dia Ditabrak Taksi
Kamis, 1 Oktober 2015 - 14:46 WIB
Sumber :
- Bayu Nugraha Januar - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Brigadir Iskandar Bani Adam, polisi lalu lintas dari Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, menjadi korban keganasan seorang sopir taksi Rabu kemarin di Jakarta Timur. Dia menabrak Iskandar, yang hendak melakukan penindakan pelanggaran atas pelaku.
Iskandar menceritakan kronologi ketika dia memberhentikan mobil taksi yang dikendarai sopir bernama Daniel Caesar Trianto.
"Saat itu saya bersama empat orang teman saya melakukan patroli di sekitar Jalan DI Panjaitan sisi selatan pada Rabu 30 September 2015 pukul 17.30 di mana saat ini lalu lintas sedang padat-padatnya," ujar Iskandar di Mapolda Metro Jaya, Kamis 1 Oktober 2015.
Saat melintas di jalan tersebut, petugas patroli melihat banyak taksi yang mangkal di sana dan membuat kemacetan. "Ternyata ada 50 kendaraan taksi yang sedang mangkal bukan pada tempatnya," kata Iskandar.
Saat itu petugas patroli meminta para sopir taksi untuk menjalankan kendaraan masing-masing. Namun, beberapa kali diimbau, mereka tetap mangkal.
Baca Juga :
Iskandar manambahkan, saat itu tubuhnya berada di kap depan taksi dan terseret sejauh kurang lebih satu kilometer dari lokasi awal. Untuk menyelamatkan hidupnya, dirinya berpegangan pada plang logo taksi dan menggedor-gedor kaca taksi tersebut.
"Ini sampai luka tangan saya pegang lambang taksi karena pecah lambang taksinya, lalu kaki saya berusaha menggedor kaca mobil, tetapi sang sopir tidak mau berhenti," ujarnya.
Masyarakat yang melihat kejadian tersebut, langsung mengejar dan memberhentikan taksi tersebut.
"Petugas sampai mengejar naik ojek dan kendaraan dinas dan pas deket
underpass
Cawang akhirnya berhenti, lalu dibawa sang sopir ke Subdit Gakkum di Pancoran, dan dibuat laporan ke Polda Metro Jaya,"kata Iskandar.
Atas kejadian tersebut, petugas patroli atau korban mengalami luka ditelapak tangan sebelah kiri sampai dengan dilakukan pengobatan dengan lima jahitan.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, kejadian ini adalah bentuk dari resiko petugas pihak kepolisian di lapangan sangat tinggi.
"Ketika anggota kepolisian bertugas di lapangan, masyarakat harus menaati peraturan, petugas menjalankan pekerjaan untuk negara bukan untuk kepentingan pribadi," kata Krishna. (ren)