Alasan Djarot Tak Dampingi Ahok di Pilgub DKI

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan tidak akan maju melalui jalur independen dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Djarot, yang merupakan kader PDI-P, menyebut tidak akan meninggalkan jalur partai.

Hal ini tentu bertolak belakang dengan pilihan petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih memilih jalur perseorangan alias independen.

"Ya, ora opo-opo (Ahok maju melalui jalur independen). Itu kan hak juga. Beda dengan saya yang pada prinsipnya tetap jalur kepartaian," kata dia, di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 10 Juni 2016.

Menurut dia, jalur kepartaian jauh lebih terstruktur dibanding hanya mengandalkan jaringan relawan sementara. Apalagi, pada pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019, semua kandidat wajib maju melalui jalur partai politik.

"Ingat. Tahun 2019 sudah tidak ada lagi relawan. Karena pileg dan pilpres bareng. Artinya, relawan pasti akan bergabung ke partai karena yang mengusulkan partai," ungkapnya.

Untuk itu, Djarot pun menjamin kesiapan partainya untuk berkompetisi merebut kursi DKI-1.

"Siapa pun (lawannya) kita siap karena saya selalu percaya sama sistem jalur kepartaian. Sekarang belum ada bakal calon, dan yang ada baru mendeklarasikan diri. Kalau sudah resmi diusung partai baru itu calon. Makanya mekanisme partai berjalan," tuturnya.