Kata Ahok soal Rusuh Aksi Damai 4 November

Baliho 'Penjarakan Ahok' dibentangkan di dekat Istana Merdeka, (04/11).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok, menyesalkan ricuhnya aksi damai bela Islam yang terjadi kemarin, Jumat 4 November 2016. Apalagi, hingga ada insiden penjarahan di salah satu minimarket di Jakarta. 

"Saya empati dengan orang yang dijarah dan yang kena gas air mata. Kita sayangkan sekali, padahal sampai Maghrib masih bagus, begitu selesai Isya langsung ribut. Harusnya tidak sampai seperti itu," kata Ahok di Jakarta, Sabtu 5 November 2016.

Ahok pun menegaskan sangat menghormati para ulama dan petinggi ormas yang terus berupaya menjaga unjuk rasa itu tetap berjalan tertib. Hal tersebut dinilai merupakan tindakan yang tepat. 

"Kita lihat ulama-ulama itu juga mencegah (rusuh)," ucapnya.

Mantan bupati Belitung Timur itu pun sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa ada aktor politik di balik kerusuhan tersebut. Karena itu, semua pihak harus bijak menyikapinya. 

"Seperti kasus Penjaringan. Ini kelompok yang datang tak ada hubungan dengan demo, orang baru, masih demo saja ke arah Waduk Pluit. Mau masuk ke arah rumah kita, ini juga sangat disayangkan," tuturnya.

Terlebih lagi, di era Presiden Joko Widodo ini tidak sulit untuk menyampaikan aspirasi. Dia pun menegaskan siap menjalani proses hukum yang berlaku.

"Kalau mau menyampaikan sesuatu kan gampang kok. Saya juga taat hukum. Sudah dipanggil Bareskrim dan akan datang lagi kalau dipanggil," katanya.