Hasil Survei soal Politik Uang di Pilkada DKI Jakarta

Ilustrasi Daftar Pemilih
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Poltracking Indonesia melakukan survei tentang politik uang dalam pilkada DKI Jakarta. Hasilnya, politik uang tidak akan memengaruhi pemenangan kandidat.

"71,75 Persen responden menyatakan tidak boleh. Sebanyak 19,08 menyatakan boleh, dan 9,17 persen menyatakan tidak tahu," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesian Hanta Yuda di kawasan, Menteng, Jakarta, Minggu 27 November 2016.

Selanjutnya, survei menanyakan apakah jika ada politik uang publik akan menerima. Mayoritas menyatakan tidak. "Yang menyatakan tidak akan menerima 54,33 persen. Yang menerima 32,58 persen dan tidak tahu 13,08 persen," ungkapnya.

Selanjutnya apakah setelah menerima politik uang, responden akan mengikuti permintaan dari pelaku politik uang. Mayoritas menyatakan tidak.

"Sebanyak 44,92 persen menyatakan tidak, 8,33 persen menyatakan pikir-pikir, 2,92 persen menyatakan pasti akan mengikuti dan 23,83 persen menyatakan tidak tahu," ujarnya.

Dengan hasil survei tersebut membuktikan politik uang tidak begitu berpengaruh dalam pilkada Jakarta. Survei sendiri dilaksanakan pada 7-17 November 2016 dengan menggunakan metode multi-stage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.