Pilkada DKI, Isu SARA di Urutan Terdepan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ade Alfath

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat, menanggapi adanya spanduk berisi pesan yang menolak pendukung pasangan calon tertentu di sejumlah masjid di kawasan Jakarta Selatan.

Ia pun menyayangkan hal tersebut karena bertolak belakang dengan jiwa Pancasila. "Di Pilkada DKI kali ini, isu SARA masih berada di baris depan dan menjadi tantangan bagi Pancasila," katanya di Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2017.

Djarot melanjutkan, seharusnya Pancasila diterapkan dalam keseharian kita, khususnya, dalam Pilkada DKI tahun ini. Pada kesempatan tersebut, dengan mengutip perkataan Buya Syafi'i Ma'arif, Djarot mengatakan bahwa hal itu adalah tindakan primitif dan berlawanan dengan UUD 1945 dan konsep Bhinneka Tunggal Ika.

"Jakarta adalah miniatur Indonesia. Ada berbagai golongan dan kepentingan, kekuatan dan kelas ekonomi, agama, kepercayaan dan budaya di sini. Sangat disayangkan apabila ada warga Jakarta yang masih belum menjiwai Pancasila dan terpengaruh dengan hal-hal yang memecah-belah," tutur mantan Wali Kota Blitar ini.

Djarot kemudian berpesan bahwa dalam Pilkada kali ini, DKI Jakarta merupakan panggung bagi Pancasila untuk mengeksistensikan relevansi serta penerapannya.

"Sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menentukan pilihan yang tepat, yang mampu bekerja untuk masyarakatnya. Pilkada ini juga menjadi ujian bagi Pancasila dan kemajemukan Indonesia secara utuh," ujarnya. (one)