Ridwan Kamil Klaim Dua Keberhasilannya Pimpin Kota Bandung

Calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menghadiri acara Ngemil di Debox Cafe, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Dua calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, sama-sama berkampanye di Bekasi pada Kamis, 1 Maret 2018. Ridwan menghadiri acara Ngemil di Debox Cafe, Cikarang, Kabupaten Bekasi, sedangkan Deddy blusukan atau menemui masyarakat di Pasar Baru, Kota Bekasi.

Ridwan intensif berkampanye dengan target generasi milenial atau kalangan muda di Cikarang Kabupaten Bekasi. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengklaim sedikitnya dua hal yang menjadi contoh keberhasilannya sebagai wali kota Bandung, yaitu penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta program ekonomi Little Bandung.

Dia menawarkan program jaminan keselamatan bagi para pekerja dengan contoh penerapan K3 di Kota Bandung. "Penerapan K3 di Bandung paling mantap." Sukses itu akan diterapkan untuk Jawa Barat jika dia terpilih sebagai gubernur.

"Nanti saya bawa (diterapkan) ke Bekasi agar tidak ada berita-berita menyedihkan tentang keselamatan kerja," ujarnya.

Program ekonomi Little Bandung, yang telah dikembangkan di Malaysia, akan diaplikasikan juga di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Bekasi. Media promosi produk-produk unggulan Kota Bandung itu akan diadaptasikan untuk wilayah-wilayah lain di Jawa Barat dan dikembangkan di mancanegara.

Ridwan mengasumsikan, produk-produk lokal sebenarnya banyak yang berkualitas tinggi, tetapi kalah bersaing hanya karena promosi kurang maksimal.

"Contohnya saya pernah beli moci di Jepang, kemasannya bagus, isinya enam harganya Rp300 ribu, mahal. Saya datang ke Sukabumi, juga beli moci isinya banyak, rasanya enak, harganya murah, karena bungkusnya biasa," katanya.

Di tempat terpisah, Deddy Mizwar menjanjikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa memberikan bantuan perbaikan pasar. "Kalau butuh bantuan, kami kasih. Tergantung kebutuhannya apa, nanti diminta oleh kabupaten/kota," katanya.

Dia menargetkan 70 persen suara di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Dia optimistis target itu tercapai karena wali kota dan bupati Bekasi adalah kader Partai Golkar, partai pendukungnya. Bekasi juga domisili asalnya.

"Akan mendapat keuntungan juga kami, basisnya sama. Kabupaten Bekasi Golkar, Kota Bekasi Golkar. Menguntungkan, insya Allah tujuh puluh persen," katanya.