FPI Tolak Ajakan MUI Cabut Laporan Puisi Sukmawati
- Dokumen MUI
VIVA – Organisasi masyarakat Front Pembela Islam, menolak ajakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesoa, KH Ma'ruf Amin, untuk mencabut laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukamawati Soekarnoputri, dalam puisi kontroversi berjudul 'Ibu Indonesia'.
Penolakan FPI atas ajakan itu diungkapkan, Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid. Penolakan itu dibicarakan langsung ketika KH Ma'ruf bertemu langsung dengan Ketua Umum FPI, Ustaz Shobri Lubis.
Menurut Zainut, FPI memahami apa yang disampaikan Ketua Umum MUI tersebut. Namun, FPI enggan untuk mencabut laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati.
"Atas penjelasan Ketua Umum MUI tersebut, Ustadz Shobri Ketua Umum FPI mengucapkan banyak terimakasih dan bisa memahami atas langkah-langkah yang ditempuh oleh Pak Kai Ma'ruf Amin sebagai ulama sepuh yang memang lebih mendahulukan aspek dahwahnya daripada aspek hukumnya. Namun beliau tetap meminta izin untuk melanjutkan proses hukum Ibu Sukmawati," kata Zainut, Kamis 12 April 2018.
Shobri, menurut Zainut, mempunyai pertimbangan tersendiri untuk tetap melanjutkan laporan tersebut. Pelaporan tetap dilanjutkan demi menegakkan amal ma'ruf nahi munkar.
"Ketua Umum MUI bisa menerima keputusan FPI dan tidak ada masalah karena Indonesia adalah negara hukum dan setiap warga negara diberikan hak untuk menuntut keadilan di depan hukum sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Untuk diketahui, wanita bernama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri, membacakan puisi itu di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.
Puisi Ibu Indonesia
“Ibu Indonesia
ku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu, sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangtlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi , dan kreatif,
selamat datang di duniaku, bumi ibu Indonesia
Aku tak tau syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada ilahi
Napas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi
Pandanglah ibu Indonesia, saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolakan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu indonesia dan kaumnya.”