Elektabilitas Rendah, Cagub Jabar PDIP Berharap Keajaiban

Sekretaris PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan, mengklaim telah mengamankan suara pemilih sebanyak 7,393,128 orang. Klaim suara itu didapatkan dari sensus oleh tim pemenangan ke pelosok-pelosok di daerah.

Hasanudin berterus terang bahwa dia dan Anton, memang tak mengandalkan survei untuk mengetahui tingkat keterpilihan atau elektabilitas, melainkan dengan sensus kepada masyarakat. 

"Kami tidak melakukan survei, tetapi sensus; menghitung siapa pemilih nomor dua. Alhamdulilah, respons terus semakin bagus, program kami mulai diketahui oleh publik, mudah-mudahan ada keajaiban," ujarnya Hasanudin di kantor PDIP Jawa Barat di Kota Bandung pada Senin 11 Juni 2018.

Kandidat yang diusung PDIP itu tak berandai-andai dengan klaim hasil sensus, meski dianggap positif. Sebab, hasil akhirnya adalah Tuhan yang menentukan; menang atau kalah Tuhan juga yang memastikan. 

"Yang namanya jabatan itu tetap Allah yang menentukan, memutuskan. Jadi, seperti apapun, kami siap. Menang alhamdulilah, tidak menang juga kami serahkan sepenuhnya kepada Allah," katanya.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan, Abdy Yuhana, tujuh juta suara ini berdasarkan pemetaan bahwa dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Jabar mencapai 31,735,133 suara dengan asumsi partisipasi 22,214,593 suara.

"Jadi, hasil perolehan suara yang dikumpulkan para anggota DPRD se-Jawa Barat dengan cara sensus, kami temui langsung pemilih di 27 kabupaten/kota, 627 kecamatan, dan 5,957 desa/kelurahan," ujar Abdy.

Menurutnya, dari sensus yang dilakukan selama masa kampanye, pemilih memiliki permintaan sederhana dan menerima program yang ditawarkan. Paling banyak kontribusi suara dalam pembukuan suara itu ialah Kabupaten Bogor dengan 847,598 suara, sedangkan suara paling sedikit adalah Kota Sukabumi dengan 26,195 orang.

"Yang menarik dari pemilih ini, kenapa memilih Kang Hasan dan Kang Anton, pertama mereka ingin aman tenteram. Kedua, tiga program unggulan yang terus kami sosialisasikan, yaitu Jabar cageur, boga gawe, dan sakola gratis," ujarnya.

Identitas warga yang disensus itu bukan kader PDIP maupun relawan, melainkan masyarakat umum. Mereka diyakini akan memilih secara loyal. “Kalau kader jumlahnya sudah jelas sekitar 359 ribu. Ini kita masuk ke wilayah pemilih Jawa Barat," katanya.