Korban Penembakan Selandia Baru Sempat Komunikasi ke Padang

Yusni (71) ibu dari Zulfirman Syah tengah memperlihatkan foto korban.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Zulfirman Syah, seorang WNI asal Kota Padang, Sumatera Barat yang menjadi korban penembakan brutal di masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, sempat berkomunikasi dengan keluarganya di Kota Padang, sesaat sebelum insiden berdarah itu terjadi.

Selama menetap di Selandia Baru sejak Januari 2019 lalu, Zulfirman kerap menjalin komunikasi via WhatsUp, terutama dengan kakak perempuannya, Yefnita Liana. Terkadang komunikasi itu berupa pesan singkat hingga video call.

“Sebelum kejadian, sempat komunikasi. Dia mau kasih kabar, mau Jumatan, lagi nunggu bus. Hanya itu kata-katanya. Rencana mau video call. Tapi karena dia sudah di bus, mau Jumatan, enggak jadi,” kata Yefnita, Sabtu 16 Maret 2019.

Menurut Yefnita, korban memang sering menghubungi dia. Video call untuk sekadar bertanya tentang kabar Bapak dan Ibu. Zulfirman lantas menceritakan tentang anaknya. Meski tak percaya dengan insiden yang menimpa adiknya itu, namun Yefnita berharap korban dapat segera pulih.

“Ya semoga adik cepat sembuh. Berharap pemerintah bisa berangkatkan keluarga ke situ, bisa lihat adik,” ujar Yefnita.

Sebelumnya, korban bersama dengan putranya bernama Omar Rois (2 tahun) menjadi korban aksi penembakan brutal itu di masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 15 Maret 2019 siang waktu setempat. Pihak keluarga menginformasikan, jika di bagian tubuh korban banyak bersarang peluru.