Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Tersangka penembakan terhadap istrinya di Bandara Internasional Kuala Lumpur
Sumber :
  • Facebook/Bernama

VIVA – Tersangka penembakan terhadap istrinya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) berusaha melarikan diri dari negara itu, kata polisi pada Selasa 16 April 2024. Tersangka yang bernama Hafizul Harawi telah menggunakan kartu identitas milik orang lain untuk mendaftar di hotel dan mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi polisi setelah aksi penembakan.

12 Tersangka Perundungan Siswa SMA Internasional di Tangsel Segera Diadili

Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu 17 April 2024, pria berusia 38 tahun itu ditangkap di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bharu sekitar jam 3 sore pada hari Senin 15 April 2024, kata direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman (CID) Mohd Shuhaily Mohd Zain.

Berdasarkan catatannya, dia diyakini telah mencoba melarikan diri ke negara tetangga menurut keterangan kepala kepolisian seraya menambahkan bahwa tersangka membawa paspor, riyal Saudi, dan baht Thailand ketika dia ditangkap.

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

“Catatan perjalanannya menunjukkan dia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti Arab Saudi dan Thailand sebelum memasuki Malaysia,” terangnya.

“Memang ada upaya tersangka melarikan diri melalui perbatasan negara dan kami masih mengumpulkan informasi lebih lanjut,” tambah kepala kepolisian.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Penangkapan ini bermula ketika pada hari Minggu 14 April sekitar pukul 01.20, Hafizul diduga melepaskan tembakan di pintu masuk ruang kedatangan Terminal 1 KLIA.

Dua tembakan dilepaskan ke arah istrinya dari jarak sekitar 3 hingga 4 meter dan sebuah peluru mengenai salah satu pengawal di bagian perut, sementara peluru lainnya meleset. Pengawal tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit.

Pada saat seminggu sebelum penembakan, pria tersebut kembali dari Arab Saudi dan kemudian pergi ke Bangkok sebelum kembali memasuki Malaysia melalui Kelantan. 

Usai penembakan di KLIA, tersangka berkendara ke Kelantan namun mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi, menurut keterangan polisi. Sesampainya di sana, dia menggunakan kartu identitas orang lain untuk mendaftar ke sebuah hotel. Dia memiliki total empat kartu identitas seperti itu.

Namun berdasarkan intelijen, polisi berhasil menangkap pria tersebut di dekat rumah sakit swasta sekitar pukul 15.00 waktu setempat setelah melakukan perlawanan singkat.

Kapolres mengatakan, tersangka sendiri yang merencanakan penembakan tersebut dan tidak mendapat bantuan orang lain. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka memiliki dendam pribadi terhadap istrinya dan mereka sedang dalam proses perceraian.

“Setelah tersangka melepaskan tembakan ke KLIA, pria tersebut tidak pergi ke mana-mana atau menemui siapa pun untuk meminta pertolongan, melainkan melanjutkan perjalanan ke Kelantan,” ujarnya.

“Pemeriksaan menunjukkan kesehatan mental tersangka normal,” tambahnya.

Hafizul tiba di Pengadilan Negeri Kota Bharu sekitar pukul 08.25 pada hari Selasa, dikawal oleh beberapa petugas polisi. Dia ditahan selama tujuh hari lagi untuk memfasilitasi penyelidikan. Penembakan tersebut memicu perburuan berskala nasional dan pengawasan yang lebih ketat di perbatasan dan negara bagian Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya