Kalapas Sukamiskin Ungkap Penyebab Seks Menyimpang Narapidana

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas 1 Sukamiskin, Tejo Herwanto
Sumber :
  • Adi Suparman

VIVA – Perilaku seks menyimpang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Sukamiskin dinilai belum bisa dipastikan. Hal itu dikarenakan pola penempatan satu kamar untuk satu orang dan pengawasan ketat saat jam ruang terbuka.

“Kalau di Lapas Sukamiskin saya belum melihat pastinya. Jadi kepastian saya menemukan, belum,” ungkap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Sukamiskin, Tejo Herwanto, Kamis, 11 Juli 2019.

Tejo menilai, dengan situasi narapidana Sukamiskin yang menumpuk, potensi adanya perilaku seks menyimpang bisa terjadi. “Pengalaman saya 30 tahun menjadi Kalapas, kecenderungan itu ada, khususnya sesama lelaki ya, jadi ada,” ujarnya.

Pemicunya, menurut Tejo, aktivitas melampiaskan hasrat dilakukan oleh diri sendiri menjadi salah satu penyebab terjadinya penyimpangan seksual antarnarapidana.

“Karena kebiasaan melakukan ‘self’ kepuasan sendiri akhirnya dibantu oleh teman dan sebagainya. Awalnya kan memang tidak bertemu dengan pasangannya,” kata Tejo.

Tejo menambahkan, kondisi Lapas Sukamiskin sudah masuk dalam kategori penuh. “Iya (penuh), tapi di Sukamiskin kan one man one cell, itu kecil. Terus pengawasannya begitu ketat untuk perilaku kehidupannya di dalam. Terus ada beberapa kesempatan mereka harus berbaur satu sama lain di tempat yang terbuka,” kata dia. (ase)