Warga Jawa Timur Korban Kerusuhan Wamena Minta Segera Dipulangkan

Korban tragedi Wamena yang mengungsi di Yonif Raider 751, Jayapura, Papua. (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Korban kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, beberapa hari yang lalu meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk segera memulangkan mereka ke daerah asal.

Laporan yang diterima, ratusan masyarakat asal Jawa Timur mengungsi di tiga tempat yakni di Lanud Auri, Yonif 751 dan Asrama Rindam.

Ketua DEMA IAIN Fattahul Muluk, Jayapura, Mahfudz melaporkan setidaknya terdapat 33 orang di Lanud Auri, 138 orang di Yonif 751.

"Itu data terupdate. Masih kami data kembali. Kondisi ini membuat kami ingin pulang. Kami ingin aman untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan ke depannya," kata Mahfudz, Presiden BEM asal Pamekasan itu.

Ia bersyukur karena di tempat pengungsian, mereka mendapat fasilitas dan keamanan.

"Alhamdulillah warga yang diungsikan ke Sentani sudah mendapat fasilitas tempat tidur dan makanan," akunya saat dikonfirmasi via telepon seluler.

Mahfudz mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak staff khusus Gubernur Jatim. Dia memberi kabar dan meminta warga asal Jatim yang mengungsi untuk dipulangkan ke daerah masing-masing.

"Mereka minta dipulangkan tapi dananya tidak ada. Kami berharap pemerintah memfasilitasi transportasinya," katanya.

Lutfi, warga asal Probolinggo yang ikut mengungsi pasca tragedi di Wamena, berharap pemerintah bisa memberikan bantuannya berupa transportasi.

"Harapannya, kami ingin pulang dan pemerintah Jawa Timur diharapkan bisa memfasilitasinya. Saya dan temen-temen semuanya di sini ingin balik ke Jatim," ujarnya.

Lutfi sehari-hari adalah pekerja kuli bangunan di Wamena. Dia mengaku sehat dan tidak terkena langsung imbas kerusuhan di Wamena. Saat ini Lutfi sedang mengungsi di Lanud Auri Sentani.

Dia khawatir kejadian yang tidak diinginkan terjadi kembali sehingga dia bersama kawan-kawannya menginginkan kembali ke daerah asal.

Menurut data DMII per 28 September 2019, ada 165 rumah dan 465 ruko terbakar. Termasuk tempat tinggal Lutfi. Saat ini, korban yang mengungsi membutuhkan uluran tangan dari masyarakat Indonesia. Kebutuhan yang mendesak berupa pakaian, popok bayi, selimut, alas tidur, makanan siap saji, makanan bayi dan dukungan psikososial.