Ada Harapan Besar untuk 3 Pengusaha Calon Menteri Muda

Tiga pengusaha muda, Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir menyatakan siap untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja Jilid II - ANTARA
Sumber :
  • bbc

Tiga pengusaha muda, yakni Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir menyatakan siap untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja Jilid II. Ketiganya termasuk dari sejumlah orang yang dipanggil Jokowi ke Istana Negara, Senin (21/10).

Pasar merespons positif kemunculan calon-calon menteri muda ini. Para pengusaha muda yang akan bergabung di kabinet, dianggap menjadi pilihan ideal untuk mewakili generasi muda dalam pemerintahan Jokowi lima tahun mendatang.

Namun, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti, mengingatkan karakter pemerintahan yang birokratis-administratif, bisa jadi kendala bagi wajah-wajah baru yang berasal dari kalangan profesional ini.

"Saya harap menempatkan menteri-menteri yang punya inovasi seperti itu juga diikuti oleh perubahan tata kelola pemerintahan yang juga tidak rumit dan kaku seperti dulu," ujar Aisah kepada BBC News Indonesia, Senin (21/10).

Meski demikian, mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan keberadaan para pengusaha muda yang penuh inovasi ini di dalam kabinet ini justru diharapkan untuk mengubah `tata kelola organisasi yang rumit` dan menciptakan `budaya organisasi baru`.

Selain ketiga pengusaha muda, wajah-wajah lama dalam pemerintahan, seperti Mahfud MD, mantan menteri perindustrian Airlangga Hartato, juga datang ke Istana. Presiden Jokowi akan mengumumkan menteri-menterinya dalam kabinet kerja jilid II pada Rabu (23/10) mendatang.

`Suatu kehormatan`

Pendiri Mahaka Gorup, Erick Thohir, yang sempat menjabat ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma`ruf, hadir di Istana Negara, kemarin, tak lama berselang setelah Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, Wishnutama tiba.

Selain Wishnutama, pendiri dan CEO Gojek, Nadiem Makarim, juga merapat ke istana.

Tampil kompak mengenakan kemeja putih, yang merupakan pakaian para menteri di Kabinet Kerja jilid I, ketiganya sama-sama menyatakan bersedia menjadi bagian dari kabinet kerja jilid II, seperti diungkapkan oleh Nadiem Makarim.

"Saya merasa ini suatu kehormatan buat saya, saya diminta untuk bergabung kabinet Pak Presiden, beliau mempercayai saya dengan tanggung jawab ini dan saya menerima," ujar Nadiem yang baru berusia 35 tahun ini.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan dengan Jokowi, keduanya mendiskusikan visi misi yang diutarakan Jokowi dalam pidato pelantikan, sehari sebelumnya.

"Kita mendiskusikan butir-butir mengenai visi-misi ke depannya. Hal-hal lebih mendetail mengenai visinya Pak Presiden, seperti pengembangan SDM, reformasi birokrasi, peningkatan investasi dan lain-lain," ujarnya.

Dia menambahkan, seiring kesediaannya bergabung dalam pemerintahan, dia melepaskan segala jabatannya di perusahaan yang telah didirikan sejak sembilan tahun lalu itu.

Nadiem mendirikan Gojek pada tahun 2010 sebagai layanan ojek online dan taksi online. Lini usaha startup ini kemudian diperluas, mencakup berbagai layanan termasuk pembayaran seluler, pengiriman makanan, belanja online, dan streaming video sesuai permintaan.

Startup ini telah mengumpulkan lebih dari dua juta mitra pengemudi dan 400.000 pedagang di platformnya. Perusahaan, yang beroperasi di Singapura, Vietnam, dan Thailand ini, mencatat transaksi kotor senilai US$9 miliar atau Rp126 triliun tahun lalu.

`Untuk kebaikan bangsa`

Setelah Nadiem Makarim, pendiri stasiun televisi NET, Wishnutama, turut menyambangi istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Dia menyatakan, meski tidak bercita-cita sebagai menteri, tapi dia menyatakan kesediaannya.

"Saya datang ke sini diminta presiden bantu beliau. Saya tidak bercita-cita jadi menteri tapi ini untuk kebaikan bangsa, saya bersedia," ujar pria berusia 43 tahun ini.

Wishnutama yang menjadi creative director dalam upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2019 itu diisukan akan menjadi menteri terkait ekonomi kreatif.

"Kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia sehingga mampu bersaing di dunia internasional. Even t salah satunya, bagaimana membuat even t -even t yang menarik, punya daya saing internasional. " lanjutnya.

Wishnutama memulai karirnya di dunia pertelevisian ketika kuliah di Boston, Amerika Serikat. Sejak 1994, dia berkecimpung di dunia televisi Indonesia, mulai dari Indosiar hingga Trans7 dan Trans TV.

Pada 2013, dia mendirikan stasiun TV NET. Ia pun menjadi Presiden Direktur dan CEO PT Net Mediatama Televisi pada tahun 2013-2018.

`Sebuah amanah`

Sementara itu, setelah pertemuannya dengan Jokowi, bos perusahaan media Mahaka Media, Erick Thohir, mengungkapkannya tawaran untuk menjadi menteri adalah "sebuah amanah", yang menurutnya "sangat-sangat berat untuk dijalankan".

Apalagi dirinya belum pernah berkecimpung di dunia pemerintahan. Kendati begitu, dia menyatakan kesediaannya untuk membantu pemerintahan Jokowi dalam Kabinet Kerja jilid II.

"Dengan segala kerendahan hati, background saya selama ini swasta, seperti mungkin Nadiem dan Wishnutama yang tidak pernah berkecimpung di pemerintahan, tapi memang bagian tugas negara yang saya rasa kadang-kadang yang tidak pernah terpikrikan," jelas pria berusia 48 tahun itu.

Meski tidak mengungkapkan secara spesifik pos kementerian yang akan dipimpinnya, dia menuturkan bidang yang akan dia tangani "lebih banyak soal ekonomi".

Dalam pidato pelantikannya, ujar Erick, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045, dengan pendapatan masyarakat Rp 324 juta per tahun atau Rp27 juta per bulan dan tingkat kemiskinan mendekati 0%.

"Tapi itu kan 2045. Ini kan lima tahun [masa jabatan sebagai menteri], tentu dalam lima tahun ini dengan kondisi persaingan, perang dagang ekonomi yang banyak juga negara tetangga yang merasakan, ini perlu diantisipasi,"

Caranya, lanjut Erick, adalah dengan mengubah total tata cara monoton, "karena sekarang itu eranya harus produktif, karena kalau tidak kita hanya menjadi market , bukan berarti antiasing, tapi bagaimana harus menjaga produk-produk nasional."

Respon s pasar positif

Saham Mahaka Media melesat 28,96 persen kemarin, setelah pemiliknya, Erick Thohir yang juga mantan bos klub sepakbola Italia, Inter Milan, dipanggil Jokowi sebagai kandidat menteri.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini berada di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,11 persen atau 7,04 poin ke level 6.198,98 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Penguatan indeks mulai berlanjut pada Senin (21/10) pagi setelah pelantikan Jokowi, sehari sebelumnya.

Menurut ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih, pasar keuangan yang menghijau ini tak lepas dari respon positif terhadap orang-orang baru yang akan bergabung dengan kabinet Jokowi.

"Kalau kaya` gini bisa saya sampaikan bahwa ini efek dari beberapa orang yang dipanggil pak Jokowi. Tadi pagi memang menguat, namun menguatnya belum setajam ini," ujar Lana kepada BBC News Indonesia, Senin (21/10).

Sementara, nilai tukar rupiah pun melanjutkan penguatannya di tengah kegembiraan terhadap penyusunan kabinet pemerintahan Jokowi-Ma`ruf Amin.

Merujuk data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.081 per dolar AS, mengalami apresiasi 0,476%, atau 67 poin dan menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik kedua di antara mata uang Asia lainnya.

"Kalau kita bicara apakah ini wajar atau tidak wajar, saya kira, ini kalau dilihat dari negara lain yang meningkat tajam, ini tidak ada efeknya. Tapi kalau dilihat dari tadi pagi dibandingkan sekarang, ini cukup kuat meningkatnya, saya kira sebagian pasti ada kontribusi dari pilihan presiden," lanjut Lana.

"Lebih cepat bergerak"

Lana yang juga dosen ekonomi di Universitas Indonesia ini mengungkapkan, ketiga pengusaha muda itu dipilih karena latar belakang profesional mereka.

"Pak Jokowi ingin kerjanya cepat. beliau mungkin melihat kalau diambil dari birokrat itu learning process nya tidak secepat beliau-beliau ini yang pengusaha," kata Lana.

"Yang diinginkan adalah output , bukan proses," lanjunya.

Apalagi, imbuh Lana, hasil kerja ketiga pengusaha muda itu terlihat. Misalnya, Nadiem Makarim yang berhasil mengembangkan Gojek, yang perusahaannya itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Sementara, Erick Thohir juga terbukti sukses menjadi ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 dan ketua timses Jokowi pada pemilihan presiden lalu.

"Tentunya beliau sudah dikenal lah cara kerjanya yang memuaskan dengan dua proyek besar yang sudah dilakukan sebelumnya," ungkap Lana.

Hal ini senada dengan yang diutarakan mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, terkait alasan Presiden Jokowi memilih ketiga pengusaha muda ini.

Selain sepak terjang ketiganya yang "secara nyata dan gamblang pernah mereka lakukan dan memperoleh hasil yang luar biasa", Presiden Jokowi berharap agar para menteri muda ini "lebih cepat bergerak langsung mengeksekusi apa yang menjadi harapan dari program-program besar".

"Representasi generasi milenial itu adalah harapan penting bagi Bapak Presiden ketika berbicara tentang generasi muda Indonesia yang handal, maju dan banyak sekali di negeri kita ini. Karena itulah kita harapkan dari ketiga orang ini bisa betul-betul merepresentasikan apa yang diharapkan bapak Presiden," kata Ngabalin.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti memandang ketiganya memiliki kapasitas yang mewakili anak muda dengan "pemikiran baru yang bisa membawa terobosan".

"Menurut saya, ketiganya bisa mewakili kelompok anak muda dalam kabinet nanti," tegas Aisah.

"Kita lihat selama ini yang mereka lakukan inovatif," imbuhnya.

Diharapkan melakukan perubahan

Nadiem Makarim terkenal dengan terobosan-terobosannya di Gojek, yang sebagian besar yang bekerja di perusahaan tersebut adalah anak-anak muda.

Demikian juga Wishnutama, basis media yang dia kembangkan, NET TV, melibatkan banyak anak muda dengan program-program "yang memberikan kesegaran", berbeda dengan stasiun TV lain dengan program siaran yang "menjemukan".

Sementara itu, kiprah Erick Thohir di Asian Games yang melibatkan banyak anak muda dan gagasan untuk melibatkan publik agar ikut terlibat dalam Asian Games bisa dibilang suatu terobosan.

"Kalau melihat latar belakang mereka, ini memberi perspektif baru dalam kerja kabinet ke depan karena mereka anak muda dan punya pengalaman melakukan inovasi dalam bidangnya masing-masing dan juga tidak secara langsung terkait dengan latar belakang partai politik," jelas Aisah dari LIPI.

Namun demikan, karakter pemerintahan yang birokratis-administratif, bisa jadi kendala bagi wajah-wajah baru yang berasal dari kalangan profesional ini.

"Ketika jokowi sudah mau melakukan perubahan dengan menempatkan orang profesional yang selama ini berada di luar birokrasi untuk masuk ke birokrasi, kita harapkan orang-orang ini bisa melakukan perubahan ketika menjadi menteri," ujarnya.

Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, perubahan tata kelola birokrasi ini yang disasar Presiden Jokowi dengan memilih menteri-menteri muda ini.

"Kalau bapak presiden dalam beberapa penjelasan itu justru mengharapkan mereka membangun satu budaya organisasi yang baru." ujar Ngabalin.

"Ketika dia berhasil membuat perusahaan yang sangat rumit, tapi berhasil membuat keuntungan yang banyak. Bagaimana dengan pemerintahan ketika dia memimpin kementerian/lembaga, diharapkan hal itu terjadi," lanjut dia.