Cara Menggunakan dan Manfaat Mesin ADM E-KTP

Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh saat jumpa pers soal e-KTP.
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri atau ADM yang merupakan revolusi layanan administrasi kependudukan telah resmi diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri. Mesin automatic ini mentransformasikan semua pikiran, perangkat, dan SDM ke dalam mesin yang mirip dengan ATM untuk mengambil uang cash.

Dengan mesin ADM ini, masyarakat dapat melakukan pencetakan secara mandiri dokumen pribadi milik mereka yang mendadak dibutuhkan. Dengan terobosan ini, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) berupaya untuk terus berubah, bertransformasi menuju digital.

Disampaikan Mendagri Tito Karnavian, lompatan yang dilakukan saat ini  dilakukan dengan tetap menjaga keamanan dan akurasi data kependudukan. Saat ini Dukcapil sedang melakukan gerak melompat terus mengejar pembaharuan.

Sebelumnya, Dukcapil juga membangun aplikasi untuk tanda tangan (TTE) atau digital signature yang berlaku di seluruh Indonesia. Tata kelola administrasi kependudukan (Adminduk) otomatis berubah. Warga yang membutuhkan dokumen kependudukan bisa dilayani secara online. Dengan menerapkan TTE, aparatur Dukcapil sudah bisa bekerja dari mana saja.

Saat perjalanan dinas, pejabat berwenang bisa memaraf dokumen kependudukan atau menandatangani dokumen dengan tanda tangan terenkripsi berwujud barcode. Ini bisa dilakukan karena Dukcapil membangun standar yang sama.  


Kemudian Ditjen Dukcapil kembali melompat lebih jauh lagi dengan meluncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Warga yang ingin menggunakan ADM bisa datang ke Dinas Dukcapil terdekat tak ubahnya datang ke bank untuk mendapatkan PIN dan password.


Menurut Dirjen Dukcapil Prof Zudan Arif Fakrulloh, setelah mendapatkan PIN dia bisa mencetak dokumen kependudukan yang dibutuhkan dan bisa menggunakan mesin ADM selama dua tahun dengan PIN itu.

"Kalau mau cetak kartu keluarga, KK, ajukan permohonan cetak KK. Nanti petugas Dukcapil akan mengirim notifikasi lewat SMS: 'Ini nomor Anda untuk mencetak KK'. Proses sederhananya seperti itu," katanya.
Selain itu, ADM ini juga bisa melayani penduduk di luar domisili. Bila masyarakat kehilangan e-KTP miliknya, bisa langsung mendatangi mesin ADM untuk mencetak yang baru.

Menurut Zudan, secara bertahap akan  lahir branding baru dari Dukcapil. Semula dianggap lamban, berbelit-belit, terlalu prosedural, saat ini akan diubah menjadi Dukcapil yang cepat, lincah, Dukcapil yang trengginas, Dukcapil yang responsif.

Dalam Rakornas ke-2 yang digelar di Discovery Hotel, Jakarta, menurut  Zudan, menjadi momentum lompatan luar biasa bagi Dukcapil. Bakal ada penandatanganan nota kesepahaman antara Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus Penduduk 2020 (SP2020) akan menggunakan semua data kependudukan Dukcapil untuk untuk seluruh proses pelaksanaannya di seluruh Indonesia.

Kerja sama ini diyakini sebagai simbiose mutualistis alias saling menguntungkan kedua pihak. Sebab hasil SP2020 akan menambah big data kependudukan Dukcapil menjadi lebih tepat dan akurat.

Rakornas ini diikuti sekitar 2.000 peserta terdiri para pejabat pada dinas/organisasi perangkat daerah yang menangani pelayanan Adminduk di provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia. Selain itu juga dihadiri semua pejabat puncak BPS dari seluruh Indonesia.