TNI Cek Video Pria Berbaju Loreng yang Rasis di Asrama Papua Jatim

Suasana Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Rabu, 21 Agustus 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal.

VIVA – Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Brigadir Jenderal TNI Bambang Ismawan menegaskan bahwa pihaknya tengah menyelidiki soal informasi dugaan keterlibatan personelnya dalam peristiwa di asrama mahasiswa Papua Jalan Kalasan Surabaya pada Jumat hingga Sabtu, 16-17 Agustus 2019. 

Pertama yang dilakukan tim investigasi Kodam ialah memeriksa video yang beredar, yang menggambarkan adanya beberapa pria yang beratribut militer dan berpakaian ala dinas militer saat gesekan terjadi. 

"Kami sampaikan bahwa sekarang dalam proses pemeriksaan penyelidikan," kata Bambang Ismawan di gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 21 Agustus 2019.

Bambang mengatakan, Kodam tidak akan menutup-nutupi proses penyelidikan yang dilakukan internalnya soal hal tersebut. Hasilnya penyelidikan soal pria berbaju loreng dan mengutarakan teriakan SARA akan disampaikan kepada publik. "Jadi (yang diperiksa) dari video dahulu, termasuk keterangan dari warga sekitar mungkin melihat itu, setelah kejadian langsung kita panggil (saksi-saksi)," ujar Kasdam.

Sebelumnya, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R Wisnoe Prasetja Boedi juga mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki informasi itu. Jika betul ada tindakan anak buahnya di luar prosedur maka sanksi akan dijatuhkan. "Akan diberikan sanksi kalau betul tidak sesuai dengan prosedur," kata Wisnoe pada Selasa malam. 

Seperti diketahui, kerusuhan di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat dipicu oleh insiden penggerudukan massa di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019, dan di Malang. Warga Papua protes karena saat gesekan terjadi ada ucapan bernada rasialis dari oknum. Warga Papua juga terpancing informasi hoaks tewasnya mahasiswa.