Situasi Aman, Ratusan Warga dan Kepala Suku Gelar Bakar Batu di Wamena

Tradisi bakar batu di Jayapura
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hardani Triyoga

VIVA – Ratusan warga Wamena bersama kepala suku dari 40 kampung dan ketua paguyupan yang berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya mengadakan acara bakar batu. Acara yang dihadiri 500 warga itu sebagai rasa syukur atas kembali damainya suasana di wilayah setempat pascakerusuhan pada 23 September 2019 lalu.

Bakar batu tersebut dihadiri Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Bupati Jayawijaya Jhon R Banua dan masyarakat Wamena, Jumat, 18 Oktober 2019.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, tradisi bakar batu di Papua merupakan bentuk rasa syukur. Selain itu, sebagai bentuk rasa syukur, tradisi bakar batu juga diyakini dapat menguatkan rasa kebersamaan antar sesama masyarakat.

Sebab masih banyak suku di Papua yang masih memegang teguh tradisi yang diwariskan nenek moyang. Salah satunya adalah tradisi bakar batu. Hal tang sekilas mengherankan bagi masyarakat luar Papua yang belum mengetahuinya.

“Acara ini sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Kabupaten Jayawijaya yang kita tempati saat ini sudah mulai aman dan berangsur kondusif, setelah terjadinya demo yang berakhir kerusuhan pada 23 September lalu,” kata Pangdam Herman Asaribab.

Pangdam mengajak masyarakat  untuk bersama-sama menjaga dan memulihkan Kabupaten Jayawijaya agar semua orang yang tinggal di Jayawijaya merasakan kenyamanan dan kebersamaan dalam beraktivitas sehari-hari tanpa memandang Pendatang atau Orang asli Papua.

“Semua orang yang tinggal di Jayawijaya adalah saudara, tidak ada kamu pendatang atapun kamu asli orang Papua, tatapi kita disini adalah satu yaitu warga Kabupaten Jayawijaya”, “Tambah Pangdam

Di tempat yang sama, salah satu kepala suku yang ikut dalam acara bakar batu, Alex Hubi yang mewakili kepala suku di Jayawijaya, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak dan yang menjadi korban kerusuhan September lalu.

“Kami minta maaf, semoga dengan diadakannya acara bakar batu ini Kabupaten Jayawijaya menjadi aman kembali dan masyarakat yang mengungsi bisa kembali ke Wamena untuk bersama-sama membangun Wamena Kembali, serta jangan sampai terluang lagi kejadian tersebut,” ujarnya.