FKUI Luncurkan Buku Keselamatan Penerbangan Jemaah Haji

Jemaah haji kloter pertama yang tiba di Aceh.
Sumber :
  • VIVAnews/ Dani.

VIVA – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI melalui Tim Pengabdian Masyarakat/Pengmas program studi kedokteran penerbangan meluncurkan buku Kesehatan Haji Kedokteran Penerbangan.

Buku ini digadang-gadang dapat digunakan sebagai panduan dasar di dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan terbang para calon jemaah haji. Panduan penggunaan aplikasi inovatif bernama Fit to Fly karya tim Pengmas FKUI itu diketuai oleh dr. Ferdi Afian.

Ferdi menjelaskan, Fit to Fly merupakan aplikasi berbasis teknologi untuk melaporkan kesehatan secara mandiri dan dapat digunakan oleh jemaah haji, serta diharapkan dapat mempermudah tim medis untuk mencatat dan mengevaluasi kelaikan terbang para calon jemaah haji.

“Kami berharap, terobosan yang kami gagas ini mampu mendukung pemerintah dan penyelenggara penerbangan lainnya dalam upaya melakukan penilaian Istitha’ah (kemampuan) kesehatan haji terkait kelaikan terbang,” katanya, Selasa 29 Oktober 2019

Ferdi menuturkan, peranan dokter spesialis kedokteran penerbangan terletak pada tahap terakhir seleksi kesehatan, yaitu penentuan kelaikan terbang yang dilakukan sebelum melakukan penerbangan.

Dia mengungkapkan, gagasan yang dijalankan oleh tim Pengmas FKUI ini didasarkan atas data jumlah jemaah haji Indonesia, karena merupakan angka yang terbilang besar di Asia. Pada 2019, berdasarkan sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan, terdapat 215.368 jemaah haji yang lulus seleksi kesehatan, sehingga dapat berangkat untuk melakukan ibadah di Tanah Suci Mekah.

Terkait hal itu, kata Ferdi, pemerintah telah mengatur di dalam Peraturan Pemerintah mengenai Istita’ah (kemampuan) haji yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.15 tahun 2016 bahwa terdapat pemeriksaan kesehatan bertahap untuk seluruh calon jemaah haji di Indonesia.

“Buku serta Fit to Fly sebagai aplikasi yang ramah pengguna karya tim Pengmas FKUI ini, merupakan pengamalan ilmu dan teknologi kedokteran penerbangan bagi masyarakat. Diharapkan, aksi nyata tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada para calon jemaah haji di Indonesia.”