BPBD Tepis Dugaan Pembalakan Liar Biang Banjir Bandang Solok Selatan

Material lumpur, bebatuan, dan potongan-potongan kayu dampak banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Solok Selatan menepis rumor bahwa banjir bandang di kabupaten itu akibat pembalakan liar hutan alias illegal loging. Mereka mengklaim sudah memeriksa lokasi dan tidak menemukan tanda-tanda pembalakan liar.

Material potongan-potongan atau gelondongan kayu di lokasi terdampak banjir yang dicurigai sebagai bukti pembalakan liar, menurut Kepala BPBD Solok Selatan Richi Amran, kemungkinan sisa-sisa pembalakan liar tahun-tahun sebelumnya atau pohon tumbang secara alamiah.

"Kita sudah cek ke lapangan, tidak ditemukan potongan kayu yang baru. Ya, bisa saja ini sisa pembalakan lama yang tertahan di dalam hutan. Pada saat longsor, ikut terdorong material tanah. Hutan di kawasan itu adalah hutan lindung,” katanya, Selasa, 26 November 2019.

Dia meyakini, penyebab sebenarnya banjir bandang itu ialah kondisi tanah yang labil lalu turun hujan deras dan lama dalam beberapa hari terakhir. Banjir bandang itu lantas membawa aneka material dari hutan, termasuk gelondongan-gelondongan kayu.

BPBD berencana mengumpulkan seluruh instansi terkait dalam waktu dekat, setelah tanggap darurat bencana selesai, untuk membahas langkah-langkah antisipasi atau mitigasi bencana. Kabupaten Solok Selatan, katanya, memag kerap dilanda banjir.

“Kita tidak menutup mata kalau mata pencaharian masyarakat juga tergantung dengan hutan. Namun, tentu ada aturannya. Kita akan sosialisasi lebih lanjut. Nanti akan ada rapat koordinasi bersama seluruh stakholder terkait, termasuk juga dengan masyarakat,” ujarnya.