Mantan Istri Sule Meninggal, Ini Kata Dokter soal Lebam di Mayat

Sule dan mantan istrinya, Lina
Sumber :
  • instagram lina

VIVA â€“ Kematian Lina Jubaedah masih menjadi misteri. Anak sulungnya dari pernikahan dengan Entis Sutisna alias Sule yang juga penyanyi Rizky Febian merasa kematian ibunya janggal. Dia melihat ada luka lebam di beberapa bagian tubuh  Lina.

Polisi sudah kelakukan autopsi terhadap jasad Lina. Hasilnya akan keluar setelah 14 hari pemeriksaan. Lina sendiri menghembuskan napas terakhirnya pada 4 Januari 2020 lalu. Pemeriksaan forensik akan mengungkap penyebab kematian Lina.

Namun, ada beberapa penjelasa dokter yang bisa menjadi referensi mengenai luka lebam di tubuh manusia yang sudah meninggal. Dikutip VIVAnews dari laman hellosehat.com, Selasa 14 Januari 2020, ternyata ada beberapa faktor yang membuat muncul luka lebam pada jasad.

Informasi dan analisis dari laman ini sudah direview dan dieidt oleh dr Patricia Llukas Goentoro. Diketahui Patricia adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 

Dia juga telah menyelesaikan S2 di bidang Stem Cells and Regenerative Medicine. Patricia tertarik dengan ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kesehatan anak dan remaja secara khusus. 

Patricia aktif baik sebagai peserta maupun panitia dalam kegiatan ilmiah ilmu kesehatan anak, seperti Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Asia Pacific Congress of Pediatrics. Dia juga berpengalaman sebagai dokter internsip di RSUD Mardi Waluyo Blitar dan PKM Kepanjen Kidul. 

Prestasinya juga terbilang moncer, dia memenangkan berbagai penghargaan ilmiah internasional, seperti 4th best Laureate Awards European Students’ Conference. Saat ini, dr. Patricia bekerja sebagai dokter umum di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat.

Muncul Lebam

Dari analisisnya, Patricia menjelaskan, lebam adalah respons alamiah yang muncul saat tubuh terbentur. Benturan menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler. 

Darah yang keluar dari pembuluh lalu terjebak di bawah kulit dan menimbulkan warna kehitaman. Meski wajar dialami oleh setiap orang, lebam ternyata juga dapat muncul setelah seseorang meninggal.

"Mengingat penyebabnya adalah trauma pada tubuh, lebam pada orang yang meninggal terkadang dikaitkan dengan kasus kematian yang tidak wajar," tulis Ppatricia seperti dikutip VIVAnews.

Dia menambahkan, munculnya lebam pada tubuh orang yang sudah meninggal itu dikenal sebagai livor mortis atau hypostasis. Secara medis, kondisi ini sebenarnya merupakan perubahan warna kulit akibat terhentinya aliran darah setelah seseorang meninggal dunia.

"Seumur hidup, jantung terus memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh jaringan tubuh. Darah kemudian dipompa kembali ke jantung dan begitu seterusnya sehingga tidak ada darah yang menumpuk pada bagian tubuh mana pun," kata dia.

Menurutnya, begitu seseorang meninggal, jantung berhenti berfungsi. Darah akhirnya terbawa gravitasi ke bagian tubuh yang paling bawah. Jika jasad terus berada dalam posisi berbaring, darah akan terkumpul pada punggung, pinggang, bokong, dan kaki.

"Darah yang terkumpul setelah seseorang meninggal menimbulkan kesan seperti lebam. Namun, ini tidak sama seperti lebam yang disebabkan oleh benturan. Noda keunguan yang muncul akibat turunnya aliran darah disebut lividitas," ucap dia.

Wajarkah?

Patricia menambahkan, darah yang tidak lagi dipompa oleh jantung secara alamiah akan mengalir ke bagian tubuh yang terbawah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa bagian tubuh yang paling bawah tergantung dari posisi orang yang bersangkutan ketika meninggal dunia.

Jika seseorang meninggal dalam posisi berbaring, lividitas akan terjadi pada sepanjang punggung hingga kaki. Di sisi lain, orang yang meninggal akibat gantung diri misalnya, dapat menunjukkan lividitas pada kaki, ujung jari, dan daun telinga.

Lebam setelah seseorang meninggal bisa disebut normal bila terdapat di bagian tubuh yang wajar. Lebam pada bagian tubuh yang lain bisa saja menandakan bahwa jasad sudah dipindahkan atau ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.

Faktor

Ada beberapa faktor yang membuat munculnya lebam di tubuh mayat, di antaranya:

1. Usia

Lebam lebih mudah muncul bila orang yang meninggal adalah anak-anak atau lansia. Hal ini lantaran mereka memiliki kulit yang lembut dan tipis. Lansia juga memiliki kulit yang tak lagi kencang serta pembuluh darah yang tidak lagi sehat sehingga lebam lebih lama sembuh.

2. Pukulan benda tumpul

Lebam yang muncul setelah seseorang meninggal dapat berasal dari pukulan benda tumpul. Biasanya, pukulan benda tumpul akan menimbulkan lebam berbentuk silindris panjang. Lebam mungkin juga tampak pada bagian tubuh yang tidak wajar.

3. Penyakit tertentu

Penyakit yang diderita seseorang semasa hidupnya dapat menjadi penyebab lebam saat ia meninggal. Penyakit ini biasanya berkaitan dengan sirkulasi darah dan jaringan ikat, seperti hipertensi, penyakit jantung, gangguan produksi kolagen, dan sebagainya.

4. Racun

Warna kulit bisa menjadi petunjuk dari zat asing atau racun yang masuk ke dalam tubuh sebelum seseorang meninggal. Sebagai contoh, karbon monoksida dapat mengubah warna kulit menjadi kemerahan.

Tubuh mengalami banyak perubahan setelah meninggal, termasuk menunjukkan warna yang menyerupai lebam. Hal ini sepenuhnya wajar, selama lebam muncul pada bagian tubuh yang paling sedikit mendapatkan pasokan darah.

Jika lebam muncul pada bagian tubuh yang tidak biasa, penyelidikan lebih lanjut dapat dilakukan untuk menentukan penyebabnya.