Klaster Jemaah Tablig Mendominasi Tambahan Pasien Baru Corona di Yogya

Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Cahyo Edi

VIVA – Pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan lonjakan kasus pasien positif terinfeksi virus corona pada Kamis, 7 Mei 2020. Ada 15 pasien pasien baru Covid-19 dan 10 di antaranya warga Kabupaten Gunungkidul, sedangkan pasien lain dari Sleman, Bantul, dan Kulon Progo.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih, para pasien Covid-19 asal Kabupaten Gunungkidul berhubungan dengan Klaster Jemaah Tablig di kabupaten itu. Klaster Jemaah Tablig Gunungkidul merupakan pengembangan dari klaster jemaah tablig di Jakarta.

Sedangkan pasien positif dari kabupaten lain diketahui ada yang pernah menemui tamu dari Jakarta, perjalanan ke Klaten, kontak dengan Pasien dalam Pemantauan, bekerja di Ngawi, Jawa Timur, hingga ada yang memiliki riwayat perjalanan dari Ngawi-Jakarta.

Para pasien baru di DI Yogyakarta terdiri laki-laki dan perempuan dengan umur paling muda 10 tahun dan paling tua 70 tahun. Total ada 137 pasien yang tercatat sebagai warga DI Yogyakarta namun yang dirawat di provinsi itu 139 orang, sementara dua lainnya di Jawa Tengah.

Ada empat pasien di DI Yogyakarta yang dinyatakan sembuh. Masing-masing pasien perempuan dengan usia paling muda 13 tahun dan paling tua 49 tahun. Tiga di antaranya warga Gunungkidul dan lainnya warga Bantul.

"Jumlah kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak empat orang sehingga jumlah kasus sembuh menjadi sebanyak 57 kasus," kata Berty.