Nurdin Abdullah: Puncak Pandemi Corona di Sulsel Pada Akhir Juni 2020

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menilai kurva kenaikan kasus positif Corona Covid-19 sudah sesuai dengan analisa tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin. Dari hasil analisa disebut puncak pandemi di Sulsel terjadi pada akhir Juni 2020.

"Itu sudah menganalisa prediksi puncak pandemi virus Corona di Sulsel itu akan terjadi pada akhir Juni 2020, bahkan melewati. Tapi, kalau Kota Makassar puncaknya minggu ketiga itu analisa dari tim kita," kata Nurdin kepada VIVAnews, Jumat 12 Juni 2020.

Baca Juga: Dana BLT Disunat Rp450 Ribu, Warga Geruduk Kantor Kepala Desa

Nurdin menjelaskan, laju kurva begitu tinggi beberapa hari terakhir ini di Sulsel. Sebab, gencar dilakukan rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).

Menurut dia, langkah uji tes ini dianggap sangat efektif mendorong laju kurva Covid-19. Dengan ini juga menjadi upaya penelusuran kontak terpapar Corona.

"Penelusuran kontak kasus positif ini tentu dapat kita kendalikan cepat, karena setelah kita temukan, kita karantina mereka, terutama yang terpapar Covid-19 tapi tanpa gejala, ini tentu dapat memutus potensi penyebaran yang lebih luas," jelasnya. 

Dia menjelaskan, berbeda dengan angka kasus di awal Maret lalu. Pasalnya, pertumbuhan kasus pada saat itu mencapai 28 persen dengan waktu penggandaan 3 sampai 4 hari.

"Tentu ada PR (pekerjaan rumah) kita dari analisa seluruhnya yang kita lakukan itu ada 30 persen OTG, yang sementara kita telusuri dan lacak keberadaannya tentu ini untuk mencegah penularan yang lebih luas," katanya.

Pun, untuk daerah yang memiliki penyebaran paling tinggi saat ini adalah Kota Makassar, diikuti Kabupaten Gowa, Maros dan Luwu Timur.

"Kita bersama-sama dengan seluruh gugus tugas baik dari provinsi maupun kabupaten kota, kita terus melakukan tracing secara masif," ujarnya.

Update seputar informasi Corona dengan klik tautan ini.