Masa COVID-19, Menkes Dorong Industri Farmasi Dalam Negeri Berdikari

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan alat-alat kesehatan yang diproduksi salah satu perusahaan farmasi dan alkes, Nuritek Indonesia, semua sudah berkelas dan teknologi inovasi tidak kalah dengan alat kesehatan dari luar negeri.

“Ini menunjukan industri alat kesehatan dalam negeri banyak kemajuan, dari ranjang rumah sakit, meja operasi elektrik, ginecolog elektrik, trolley makan dan lampu periksa,” kata Terawan yang dikutip pada Senin, 27 Juli 2020.

Baca juga: Menkes Ganti Istilah PDP, ODP dan OTG Kasus COVID-19, Begini Jelasnya

Oleh karena itu, Terawan akan mendorong untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan kemandirian terutama situasi masa pandemi COVID-19. Menurut dia, sektor industri alat kesehatan harus berdikari.

“Sehingga, rumah sakit yang ada di Indonesia milik pemerintah maupun swasta harus menggunakan alat kesehatan dalam negeri,” ujarnya.

Saat ini, pemerintah sedang fokus mewujudkan industri farmasi dan alat kesehatan agar bisa menjadi sektor yang mandiri di dalam negeri. Artinya, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat domestik sehingga secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor.

Kemampuan industri farmasi di Indonesia saat ini ditopang oleh 220 perusahaan, dan sebanyak 90 persen dari perusahaan farmasi tersebut fokus di sektor hilir dalam memproduksi obat-obatan.

Untuk mengurangi impor bahan baku sekaligus menciptakan kemandirian di sektor farmasi, dibutuhkan kerja sama yang erat dengan kementerian dan lembaga lain dalam menghasilkan regulasi serta kebijakan yang dapat menghadirkan ekosistem industri yang kondusif.